Kanker Serviks, Mematikan tapi Bisa Dicegah

Selasa, 17 September 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Kanker serviks mengintai perempuan berusia 30 tahun ke atas. Jenis kanker ini berupa tumor ganas nan tumbuh di leher rahim dan akan menyerang sel-selnya.

Meski begitu, kanker serviks dapat dicegah dengan dua metode, yakni Pap smear dan vaksinasi HPV.

Dr. dr. Chamim, SpOG. Sub.Sp.Onc, Sub Spesialis Ginekologi dan Onkologi, menjelaskan dua metode tersebut dalam acara HUT Brawijaya Healthcare ke-18 bertema Happy, Healthy & Fun belum lama ini.

Menurut Chamim, pemeriksaan Pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) termasuk dalam salah satu cara pencegahan sekunder kanker serviks. Pap smear akan dilakuakn melalui pengumpulan sampel sel dari leher rahim dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Baca juga:

Sering Tidak Terdeteksi Sejak Dini, Ini Gejala Kanker Usus

Selain itu, Chamim menuturkan kanker serviks dapat dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV (Human papillomavirus) yang masuk ke dalam upaya pencegahan primer. Vaksin ini sudah termasuk ke dalam program imunisasi wajib dasar nasional, sehingga pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit.

"Vaksin serviks itu akan bisa menghasilkan hampir 90 persen orang tercegah. Walaupun terinfeksi virusnya, dia tidak akan menderita kanker serviks," kata Chamim.

Chamim dan Diah.

Dalam kesempatan tersebut, artis Diah Permatasari juga mengajukan pertanyaan kepada Chamim. Diah bercerita pernah menerima vaksin serviks dan menanyakan apakah ia perlu mengulangi vaksinasi atau melakukan booster agar memastikan ia aman dari virus kanker tersebut.

"Kebetulan saya sudah pernah vaksin serviks sekitar 10 tahun lalu, apa perlu diulang lagi?" tanya Diah.

Baca juga:

Pentingya Deteksi Dini Kanker Kelenjar Air Liur

Chamin menegaskan hingga saat ini belum ada ketentuan bahwa pasien perlu melakukan booster vaksin kanker serviks. Meski begitu, ia tetap menyarankan agar pasien menerima tindakan terbaik untuk mencegah kanker serviks.

"Tapi antibodi itu tergantung fisik kita juga. Karena perkembangan coverage dari vaksin itu makin luas, sekarang itu ada HPV 9. Maka sebaiknya di-booster aja," tegas Chamim. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan