Kanker Serviks, Mematikan tapi Bisa Dicegah


Kanker serviks dapat dicegah. (Foto: Pexels/Miguel Á. Padriñán)
MerahPutih.com - Kanker serviks mengintai perempuan berusia 30 tahun ke atas. Jenis kanker ini berupa tumor ganas nan tumbuh di leher rahim dan akan menyerang sel-selnya.
Meski begitu, kanker serviks dapat dicegah dengan dua metode, yakni Pap smear dan vaksinasi HPV.
Dr. dr. Chamim, SpOG. Sub.Sp.Onc, Sub Spesialis Ginekologi dan Onkologi, menjelaskan dua metode tersebut dalam acara HUT Brawijaya Healthcare ke-18 bertema Happy, Healthy & Fun belum lama ini.
Menurut Chamim, pemeriksaan Pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) termasuk dalam salah satu cara pencegahan sekunder kanker serviks. Pap smear akan dilakuakn melalui pengumpulan sampel sel dari leher rahim dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Baca juga:
Selain itu, Chamim menuturkan kanker serviks dapat dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV (Human papillomavirus) yang masuk ke dalam upaya pencegahan primer. Vaksin ini sudah termasuk ke dalam program imunisasi wajib dasar nasional, sehingga pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit.
"Vaksin serviks itu akan bisa menghasilkan hampir 90 persen orang tercegah. Walaupun terinfeksi virusnya, dia tidak akan menderita kanker serviks," kata Chamim.

Dalam kesempatan tersebut, artis Diah Permatasari juga mengajukan pertanyaan kepada Chamim. Diah bercerita pernah menerima vaksin serviks dan menanyakan apakah ia perlu mengulangi vaksinasi atau melakukan booster agar memastikan ia aman dari virus kanker tersebut.
"Kebetulan saya sudah pernah vaksin serviks sekitar 10 tahun lalu, apa perlu diulang lagi?" tanya Diah.
Baca juga:
Chamin menegaskan hingga saat ini belum ada ketentuan bahwa pasien perlu melakukan booster vaksin kanker serviks. Meski begitu, ia tetap menyarankan agar pasien menerima tindakan terbaik untuk mencegah kanker serviks.
"Tapi antibodi itu tergantung fisik kita juga. Karena perkembangan coverage dari vaksin itu makin luas, sekarang itu ada HPV 9. Maka sebaiknya di-booster aja," tegas Chamim. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
