"Kangen Jogja" Promosikan Kesenian Tradisional
Senin, 30 November 2015 -
MerahPutih Budaya - Kepala Bidang (Kabid) Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Yogyakarta Budi Santoso, menjelaskan acara Kangen Jogja merupakan agenda reguler dari Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memperkenalkan kesenian tradisional kepada wisatawan. Hal ini berkenaan dengan program pemerintah kota untuk meningkatkan wisatawan.
"Kangen Jogja digelar setiap hari Sabtu malam di Minggu terakhir. Diharapkan, ketika wisatawan melihat, sepulang ke daerah masing-masing mereka akan menceritakan pengalaman berwisata di Yogya kepada kawan dan saudara, sehingga akan meningkatkan jumlah wisatawan Yogyakarta. Itulah kenapa dinamakan Kangen Jogja," papar Budi kepada Merahputih.com saat ditemui di halaman Monumen Serangan Oemom 1 Maret, Kota Yogyakarta, Sabtu (28\11) malam.
Budi menyampaikan, pemilihan halaman Serangan Oemom 1 Maret sebagai lokasi pagelaran lantaran lokasinya bersebelahan dengan Titik Nol Kilometer. Menurutnya, Titik Nol Kilometer dikenal sebagai salah satu destinasi wisata Kota Yogyakarta.
"Setiap penyelenggaraan, pengunjung tidak hanya wisatawan saja. Masyarakat pun juga turut hadir berbaur dengan pendatang. Makin malam, pertunjukkan kami setting untuk bisa mengikutsertakan keterlibatan masyakarat. Misalnya dengan pembagian doorprize dan dengan MC yang mengumpankan humor-humor segar kw masyarakat. Jadi suasana yang ada bisa hidup," tandasnya.
Pagelaran Kangen Jogja kali ini menampilkan kesenian Gejok Lesung dari kelompok Gejok Lesung Bregada Nyutro Budaya, Paguyuban Seni Kethoprak Kecamatan Mergangsan, Mergangsan Radio Comunnity, dan Paguyuban Seni Kethoprak Wiroguno Mudo Budoyo. Selain itu, turut hadir kontingen penari Taman Mini Indonesia Indah yang menampilkan tarian tradisional daerah Lampung. (fre)
BACA JUGA:
- MUI: Kebudayaan Indonesia Jadi Inspirasi Penyebaran Islam
- Marunda Jadi Pilot Project Gerakan Nasional Budaya Bersih
- Jadi Warisan Budaya Dunia, Tari Bali Dipentaskan di Sidang UNESCO