Jatam Geram Dicatut Dalam Disertasi Bahlil, Idrus: Jangan Susah Melihat Orang Senang

Sabtu, 09 November 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Wakil Ketua DPP Partai Golkar Idrus Marham membela ketua umumnya, Bahlil Lahadalia yang diprotes akibat mencatut Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dalam disertasi S3-nya.

Menurut Idrus, semua pihak seharusnya bersyukur jika Bahlil menyertakan Jatam karena disertasi mencapai gelar doktor di Universitas Indonesia (UI) tersebut merupakan sebuah prestasi.

“Enggak jadi begini aja, jadi kalau ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu, ini kan banyak, ini kelihatan sekali. Jadi kenapa sih kalau ada anak bangsa punya prestasi kita harus bersyukur dong,” ujar Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (8/11).

Terkait protes tersebut, Idrus berharap semua pihak meningkatkan solidaritas kebangsaan. Ia juga meminta Bahlil didukung karena punya prestasi meraih gelar doktor.

Baca juga:

Bahlil Dampingi Presiden Prabowo ke China Buat Bicarakan Hilirisasi

“Solidaritas kebangsaan kita perlu ditingkatkan. Kalau ada anak bangsa yg punya prestasi kita dukung. Ya, kalau ada anak bangsa yg bisa selesai lebih cepat daripada biasanya kita harus dukung,” tuturnya.

Ia lantas membandingkan dengan pencapaian orang di luar negeri yang semakin bagus jika lebih cepat menyelesaikan studi doktornya.

“Jadi kalau saya justru dibalik, jadi bagaimana anak bangsa di dorong berprestasi, semakin cepat selesai semakin bagus, justru kita harus senang,” katanya.

Eks Mensos ini menilai prinsip solidaritas kebangsaan masih rendah apabila ada orang-orang yang merasa susah saat melihat orang lain senang.

“Seperti susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Jadi kalau cara-cara seperti itu maka manivestasi prinsip solidaritas kebangsaan kita rendah,” ucapnya.

Sebelumnya, Koordinator Nasional Jatam Melky Nahar memprotes UI karena organisasinya dicatut dalam disertasi Bahlil. Mereka menolak pencatutan tersebut ke UI pada Kamis (7/11).

Hal itu berkaitan dengan disertasi Bahlil berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia' yang mencatut organisasi tersebut.

"Kami, Jatam, melalui surat ini menyatakan penolakan atas pencantuman nama JATAM sebagai informan utama dalam disertasi milik Bahlil Lahadalia yang berjudul," Melky.

Ia mengaku tidak pernah menyetujui Bahlil mencatut organisasinya baik secara tertulis maupun lisan guna untuk menjadi informan utama bagi disertasi tersebut.

Baca juga:

Prabowo Kumpulkan Ketum Partai di Kemenhan, Bahlil: Bukan Bahas Partai

Menurutnya, Jatam hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai oleh Ismi Azkya yang mengerjakan penelitian untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.

Melky mengatakan Ismi Azkya memperkenalkan dirinya kepada Jatam untuk mengerjakan penelitian dampak hilirisasi nikel bagi masyarakat di wilayah tambang.

"Ia hanya menjelaskan sedang melakukan penelitian;terkait dengan profesinya sebagai peneliti di Lembaga Demografi UI,” ucapnya.

Menurut Melky, Ismi tak memberitahu pihaknya bahwa informasi yang diminta bakal digunakan untuk disertasi Bahlil. Selain itu, Ismi juga tak memberikan keterangan soal penelitian tersebut bakal digunakan bagi disertasi S3 milik Bahlil.

"Di dalam surat ini, kami cantumkan uraian kronologi dugaan penipuan intelektual yang dilakukan peneliti dari Lembaga Demografi UI bernama Ismi Azkya dan Bahlil Lahadalia," tandasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan