Menang di MK, Ini Janji Jokowi Periode Pertama yang Belum Terwujud
Jumat, 28 Juni 2019 -
MerahPutih.com - Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusannya pada 27 Juni 2019 menyatakan menolak seluruh permohonan, Prabowo-Sandi terkait sengketa Pilpres. Putusan ini secara tidak langsung menetapkan calon Incumbent, Joko Widodo sebagai Presiden terpilih untuk periode 2019-2024.
Tak bisa dipungkiri, Jokowi sapaan akrabnya saat pertama kali maju sebagai calon presiden pada 2014 silam langsung mendapat tempat di hati masyarakat karena janji-janji kampanyenya. Begitu juga dengan periode kali ini. Ia kembali mengeluarkan janji-janji baru.
Namun, sebelum jauh melangkah ke depan. Alangkah baiknya kita menoleh sedikit ke belakang mengingat janji-janji kampanye Jokowi pada 2014 silam. Begitu banyak janji yang telah ia ucapkan dan laksanakan. Dan tak mustahil ada beberapa janji Jokowi yang hingga kini belum terwujud.
Pada artikel kali ini, MerahPutih.com mencoba merangkum beberapa janji kampanye Jokowi pada 2014 silam khusus yang belum terwujud dari berbagai sumber. Untuk lebih jelas berikut rangkumannya;
1. Tuntaskan Kasus HAM Masa Lalu

Pada helatan kampanye 2014, Jokowi sangat getol mengubar janji akan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Ia tak ingin Indonesia terus menerus dihantui masa lalu. Dikutip dari Tempo.co, menurut Jokowi kasus pelanggaran HAM masa lalu harus diusut tuntas.
"Kasus HAM itu harus dituntaskan, (dicari) siapa yang bertanggung jawab," kata Jokowi saat kampanye di depan ribuan pengusaha di ITC Surabaya, Sabtu, 28 Juni 2014 silam.
Seiring berjalannya waktu, hingga akhir jabatannya pada periode 2014-2019 janji ini tak terrealisasi. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani menilai arah penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu di tangan rezim Presiden Joko Widodo cenderung gelap.
"Harapan yang sirna barangkali merupakan kalimat yang tepat dalam menggambarkan penyelesaian kasus pelanggaran HAM di era Presiden Joko Widodo," ujar Yati pada 20 Oktober 2018 sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
2. Buyback Indosat

Penyataan Buyback Indosat yang dilontarkan Jokowi terjadi saat Debat Capres pada 22 Juni 2014. Ia mengatakan akan membeli kembali saham perusahaan Indosat yang tergadai saat pemerintahan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Klausulnya jelas, Indosat bisa diambil kembali, hanya belum kita ambil. Kuncinya hanya satu, kita buy back, kita beli kembali. Tapi ke depan ekonomi harus tumbuh 7 persen," janji Jokowi seperti dikutip dari beritasatu.com.
Seperti diketahui, jelang masa kepemimpinannya berakhir Jokowi masih belum mewujudkan janji tersebut. Berbagai drama soal janji ini ter lontar ke publik, mulai dari berita perusahaan Indosat terus merugi hingga lupanya sang Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
"Saya tidak ingat itu. Tetapi seperti yang saya katakan bahwa kita ingin menarik modal asing masuk. Jadi kalau kita buyback, itu kan justru kita mengeluarkan investasi yang sudah masuk itu," kata JK dikutip dari detik.com, Selasa 26 Maret 2019.
3. Hapus Ujian Nasional

Saat masa kampanye 2014, Jokowi dan pasangannya, Jusuf Kalla berjanji akan menghapuskan ujian nasional untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Janji itu pun sempat bikin heboh pendukungnya kala itu.
"Menurut saya UN untuk SD dan SMP lebih baik tidak ada," kata Jokowi saat menghadiri Lokakarya Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru di Hermes Palace Polonia Medan seperti dikutip dari republika.co.id, Selasa 10 Juni 2014.
Hingga kini, pemerintah Indonesia masih melaksanakan Ujian Nasional (UN). Hal ini tentu bertolak belakang dengan apa yang dijanjikan Jokowi-JK kala itu.
4. Tak Hapus Subsidi BBM

Di masa kampanye pertamanya sebagai calon presiden, Jokowi menjanjikan tak akan menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu disampaikannya saat menerima dukungan dari seratusan tukang ojek yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Ojek Indonesia (IPOI) di Jalan Borobudur 18, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 16 Juni 2014.
"Keinginan untuk subsidi BBM saya kira tidak ada masalah. Subsidi bagi rakyat kecil adalah sebuah keharusan," ujar Jokowi menanggapi permintaan para tukang ojek dikutip dari republika.co.id.
Untuk kasus ini, Jokowi kembali mengingkari janjinya. Akhir tahun 2014 orang nomor 1 di Indonesia menghapus subsidi BBM yang dulu dijanjikannya. Alasannya, demi keuangan negara agar lebih sehat. (*)
Baca Juga: Jokowi Menang di MK, Catat Ini Janji-Janji Kampanyenya!