Jagad Phoenix Tampil Memukau di Pekan Kebudayaan Nasional 2023
Selasa, 24 Oktober 2023 -
WARNA biru mendominasi Trunk Show Jagad Phoenix dalam rangkaian Festival Kalcer Kata Kota Kita Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 di MBloc Space, Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). Para model profesional dan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Hilmar Farid beserta jajaran Direktur dan Dewan Kurator Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya Handoko Hendroyono terlihat berjalan menampilkan busana berbahan batik Lasem tersebut. Jagad Phoenix merupakan jenama batik asal Lasem yang diresmikan pada 7 September.
Jenama ini merupakan kolektif artisan batik, desainer, dan penjahit Lasem yang dihimpun lewat Program Kartini Bangun Negeri (KABARI) yang telah dibentuk seiak 2022 bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah. Strategi brand positioning ini diharapkan dapat memperkuat batik Lasem di kancah global. Selain itu, branding Jagad Phoenix juga diharapkan dapat meningkatkan kernbali ketertarikan masyarakat kepada batik Lasem. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyatakan jenama ini merupakan salah satu bentuk implementasi program Bank Indonesia pengembangan wirausaha kelompok subsisten.
BACA JUGA:
Kabari dari Rembang Gelar Kompetisi Desain Motif Batik Lasem
Jagad Phoenix mengusung semangat lima vitamin C, yakni culture, creative, collaboration, community, dan circular economy. Kekuatan eksplorasi teknik, pewarnaan alami, serta penggunaan bahan-bahan berkualitas dengan desain unik terbatas menjadi kekuatan dari jenama Jagad Phoenix. Selain itu, pengembangan desain motif dilakukan melalui padu-padan warisan budaya dan produk terkini yang ramah lingkungan sehingga menyatu dengan prinsip eco green.

Busana dan berbagai jenis home decor menjadi produk unggulan Jagad Phoenix nan ditampilkan pada ajang yang berlangsung di MBloc Space, Jakarta Selatan, itu selama Oktober 2023. Keikutsertaan koleksi Jagad Phoenix dalam PKN 2023 merupakan bagian dari tahapan uji publik dari program KABARI. Program ini menampilkan hasil kolaborasi dengan jenama fesyen warna alam Batin-Hayuning Sumbadra, atau yang akrab dipanggil Adra, dan perupa Arahmaiani. Keduanya berkarya bersama kelompok kerja Kartini Bangun Negeri dari Rembang sebagai sebuah kelompok kewirausahaan sosial Batik Lasem. Kelompok ini terdiri dari pemilik rumah batik, desainer lokal, dan penjahit rumahan yang berjumlah 16 orang.
Melalui masa inkubasi yang penuh kerja keras dan tantangan untuk menghasilkan inovasi baru dalam mengombinasikan motif desain Lasem untuk diaplikasikan menjadi fesyen ready to wear yang menarik, Jagad Phoenix membawa 22 desain kolaborasibersama Batin– Arahmaiani.
BACA JUGA:
Kelompok Nawasena Menangi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
“Inspirasi karya kami ialah akar tradisi batik dan budaya Lasem. Dengan riset, pengembangan serta pemanfaatan, kami ingin berkontribusi merawat bumi, kebudayaan, dan bergeraknya ekonomi pusaka di wilayah Kawasan Cagar Budaya Lasem,” jelas Adra. Ia menyebut Arahmaiani menyumbangkan satu motif bunga matahari sebagai pemicu eksplorasi seni dan semangat menghormati alam dan budaya.

Produk kreatif dari Lasem, dipaparkan Adra, menggunakan bahan-bahan kain premium, warna alam indigofera, dan daur ulang limbah pecahan keramik kuno yang ditemukan di Pantai Dasun sebagai kancing. “Kami memberikan napas baru, stilisasi motif Lasem, komposisi motif yang disukai pasar, dan memberikan definisi baru batik Lasem premium. Walapun komposisi baru, karakter Lasem tetap kuat. Prosesnya panjang, semua peserta bekerja keras untuk naik kelas,” jelas Adra.

Lebih lanjut ia menyebut kerja pelestarian memerlukan proses, peran aktif komunitas dan kreativitas inovasi. Kolaborasi, menurutnya, membuka kesempatan berjejaring dan mengenal ceruk pasar atau niche global yang harus direspons artisan batik Lasem dengan produk kreatif yang segar dan bisa mendekati pasar anak muda, seperti streetwear. “Mengingat pelestarian budaya juga berada di pundak generasi muda, batik perlu didekatkan pada keseharian mereka sehingga ekonomi heritage bergerak dengan anak muda sebagai kuncinya sekaligus agar batik Lasem dikenal publik yang lebih luas dan mendunia,” pungkas Adra.(dwi)
BACA JUGA:
6 Besar Pilihan Juri Stay Action di Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023