Jabar Petakan Daerah Prioritas Penerima Vaksin COVID-19
Senin, 07 Desember 2020 -
MerahPutih.com - Provinsi Jawa Barat bakal melakukan pemetaan daerah yang masuk prioritas mendapatkan vaksin COVID-19. Hal ini seiring telah datangnya 1,2 juta vaksin COVID-19 yang saat ini disimpan di gudang Bio Farma Bandung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, daftar prioritas dibuat karena jumlah vaksin siap pakai yang didatangkan di tahap pertama ini jumlahnya terbatas.
"Kami paham betul harus ada prioritas (penerima vaksin), jadi prioritasnya untuk Zona Merah (daerah Risiko Tinggi)," ujar Setiawan usai menghadiri acara di Pullman Bandung Grand Central, Kota Bandung, Senin (7/12).
Baca Juga:
Vaksin COVID-19 Datang, Jokowi Janji Pakai Pertimbangan Ilmiah Sebelum Vaksinasi
Ia menegaskan, dari Zona Merah COVID-19, pihaknya akan melakukan pemilihan kembali, sampai pada visible atau terlihat membutuhkan.
"Misalnya di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian (Zona Merah) Bandung Raya," tambahhya.
Merujuk data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar saat menggelar simulasi sistem pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020, sasaran vaksinasi di Jabar adalah 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.
Vaksin akan fokus diberikan kepada Zona Merah di lima daerah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus COVID-19 di Jabar.
Berikutnya, Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi) yang juga banyak terdapat kasus penularan COVID-19.
Meski begitu, Setiawan menegaskan pihaknya akan terus menghitung serta memetakan prioritas penerima vaksin COVID-19 tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat.
Selain itu, dari simulasi pemberian vaksin yang digelar oleh Pemda Provinsi Jabar, Setiawan menjelaskan bahwa vaksinasi secara massal membutuhkan ruangan besar, seperti misalnya di gelanggang olah raga (GOR).
"Puskesmas kapasitas tempatnya terbatas. Dari hasil simulasi, diketahui setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu sekitar 30 menit. Selama waktu tunggu tersebut, ketika hadir masyarakat lain yang ingin divaksin lagi, maka akan terjadi penumpukan," tambahnya.

Adapun usulan menggunakan gedung besar untuk proses pemberian vaksin telah disampaikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dalam agenda peninjauan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020.
Usulan menggunakan gedung besar untuk vaksinasi kembali disampaikan, berikutnya melalui Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, usai pertemuan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 4 Desember 2020.
Dalam simulasi tersebut, Pemda Provinsi Jabar juga fokus meningkatkan kesiapan storage vaksin (kulkas/alat pendingin) serta tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Vaksin Sinovac Datang, Komisi IX DPR Mengaku Resah