Israel Tutup Kantor Al Jazeera di Yerusalem
Selasa, 08 Agustus 2017 -
MerahPutih.com - Israel akhirnya benar-benar menutup kantor biro Al Jazeera di Yerusalem. Langkah ini sebelumnya juga dilakukan Arab Saudi.
Israel akan mencabut izin wartawan televisi Al Jazeera, menutup kantor biro serta menarik siaran dari penyedia televisi kabel dan satelit lokal.
Menteri Komunikasi Israel Ayoub Kara, dalam pernyataannya Minggu (6/8), bahwa penutupan ini dimaksudkan untuk memperkuat keamanan Israel dan membawa "situasi" di mana siaran berbasis di Israel akan melaporkan berita secara obyektif.
Kara mengatakan bahwa dirinya akan meminta Kantor Pers Pemerintah untuk mencabut akreditasi wartawan Al Jazeera di Israel, yang memiliki 30 staf.
Di lain pihak, Al Jazeera mengatakan bahwa komentar Kara tidak memiliki dasar dan akan mengambil tindakan hukum jika Israel akan melaksanakan penutupan kantor beritanya di Yerusalem.
"Al Jazeera Media Network mengecam keputusan dari kampanye yang diprakarsai oleh pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu," demikian pernyataan Al Jazeera.
Sebelumnya, pada bulan lalu Netanyahu mengatakan bahwa dia akan menutup kantor berita Al Jazeera dan jaringannya di Israel, menuduh Al Jazeera telah menghasut kekerasan di Jerusalem, terutama pada kejadian perseteruan di situs Kota Tua yang suci bagi Muslim dan Yahudi.
Penyedia saluran televisi kabel dan satelit di Israel telah menyatakan kesediaan mereka untuk menghentikan siaran Al Jazeera.
Kara mengatakan bahwa langkah-langkah tertentu harus diambil terhadap media yang dinilai oleh hampir semua negara Arab sebagai pendukung terorisme.
"Kami telah mengidentifikasi media yang tidak memberikan kebebasan berbicara, namun membahayakan keamanan warga Israel dan instrumen utamanya adalah Al Jazeera," kata Kara dalam sebuah konferensi pers yang tertutup bagi jurnalis Al Jazeera.
Kara merujuk pada kejadian kekerasan baru-baru ini di sekitar situs di Yerusalem yang mengabarkan enam orang Palestina dan lima orang Israel, termasuk dua anggota polisi, tewas.
Di sisi lain, Al Jazeera membantah bahwa liputan tentang kerusuhan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa dikatakan tidak dilakukan secara profesional. (*)
Sumber: ANTARA