Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Kamis, 30 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Tentara Israel menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak, di Jalur Gaza sejak Selasa (28/10, melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan Zionis Israel itu juga melukai 253 orang, termasuk 78 anak-anak dan 84 perempuan. Total, sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober, sedikitnya 211 orang tewas dan 597 lainnya luka-luka akibat serangan Israel.
Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, pada Rabu (29/10) menyampaikan kekecewaan dan rasa frustrasi atas pelanggaran gencatan senjata di Gaza.
Qatar segera melakukan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat untuk menangani situasi tersebut.
Baca juga:
Selama proses gencatan senjata berlangsung, Qatar telah menyaksikan banyak pelanggaran, meski sebagian besar tidak dilaporkan karena dianggap tidak signifikan.
“Namun, pelanggaran kemarin, sejujurnya, sangat mengecewakan dan membuat frustrasi bagi kami. Kami berusaha untuk menahannya, dan kami segera memobilisasi koordinasi penuh dengan AS setelah kejadian ini," ujarnya.
"Kami melihat bahwa AS juga berkomitmen pada kesepakatan ini,” tambah Perdana Menteri Qatar itu.
Al-Thani mengatakan insiden pada Selasa (28/10) adalah pelanggaran dari pihak Palestina, meski Hamas menyangkal melakukan serangan yang menyebabkan seorang tentara Israel tewas di kota Rafah, Gaza selatan.
"Kami belum dapat memastikannya. Kami belum memiliki verifikasi apakah ini benar atau tidak," ujarnya,
Sementara itu, PBB mengecam pembunuhan warga sipil di Gaza yang dilakukan melalui serangan udara Israel baru-baru ini, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu (29/10).
"Sekretaris Jenderal mengutuk keras pembunuhan warga sipil di Gaza kemarin akibat serangan udara Israel, termasuk banyak anak-anak," ujar Dujarric dalam pengarahan PBB.