Israel Batalkan Rencana Serangan Besar ke Rafah Setelah Ditekan AS
Jumat, 24 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Pemerintah Israel dikabarkan membatalkan rencananya melakukan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza setelah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS).
Media Inggris, The Telegraph, melaporkan Israel akhirnya mempertimbangkan kekhawatiran AS, yang sudah berminggu-minggu memperingatkan agar tidak melakukan operasi besar-besaran di Rafah.
"Bisa dikatakan bahwa Israel telah memperbarui rencana mereka. Mereka telah memikirkan banyak kekhawatiran yang telah kami sampaikan. Ini adalah diskusi dan percakapan yang sedang berlangsung. Ini konstruktif," kata sang pejabat senior AS, dikutip Antara, Kamis (23/5).
Pernyataan pejabat senior AS itu merujuk pada pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem pekan lalu.
Baca juga:
Pertama Kalinya Staf Keamanan Internasional PBB Tewas di Rafah
Minggu lalu, Sullivan berkunjung ke Arab Saudi dan Israel. Selama lawatannya itu, dia melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud dan pimpinan Israel.
Sebelumnya pada Mei, Departemen Pertahanan AS memastikan Presiden Joe Biden menangguhkan pengiriman bom seberat 1.800 - 2.000 pon dan bom seberat 500 - 1.700 pon ke Israel,
Penangguhan itu dilakukan setelah Israel mulai melancarkan operasi militer terbatas di Rafah sambil mengumumkan rencana melanjutkan operasi darat besar-besaran di wilayah itu.
Awal Mei lalu, Biden dalam wawancara dengan CNN mengatakan Washington tidak akan memasok senjata ke Israel jika militer negara Yahudi itu menyerang Rafah.
Baca juga:
Pada 7 Mei dini hari, angkatan bersenjata Israel melancarkan serangan yang disebutnya sebagai "operasi melawan teroris" di Rafah timur dan menguasai sisi Gaza pada perlintasan perbatasan dengan Mesir. (*)