Isolasi Wisma Atlet Diharapkan Efektif Cegah Penyebaran Omicron

Jumat, 17 Desember 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai 7 hari ke depan sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan varian omicron pada level komunitas menyusul ditemukanya kasus penularan di area rumah sakit darurat COVID-19 tersebut.

Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan COVID-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

Baca juga

Cegah Transmisi Omicron, RSDC COVID-19 Wisma Atlet Diisolasi Seminggu

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” jata Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letnan Jenderal Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (17/12).

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien COVID-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Mayjen TNI Suharyanto saat diambil sumpah jabatan sebagai Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (17/11). (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Mayjen TNI Suharyanto saat diambil sumpah jabatan sebagai Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (17/11). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing, Jakarta Utara, untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," ujarnya.

Baca Juga

Enam WNA Tiongkok Positif COVID-19, Tiga Terindikasi Omicron

Menurut Kasatgas, karena tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya

“Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya. (Pon)

Baca Juga

Satgas COVID-19 Nyatakan Tengah Telaah Kasus Terkait Omicron

>

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Pilihan Editor

Bagikan