Inggris Bakal Perkuat Ukraina dengan 6.000 Rudal dan Dana Rp 568,4 Miliar

Kamis, 24 Maret 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Inggris mengisyaratkan kesediaan untuk mendukung lebih lanjut kemampuan pertahanan Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Inggris akan memberi bantuan sekitar 6.000 rudal baru bagi pertahanan Ukraina. Negeri Ratu Elizabeth itu juga siap menyumbang hampir 30 juta paun (Rp 568,4 miliar) untuk mendukung liputan saluran penyiaran BBC di wilayah itu, serta untuk membayar gaji para tentara dan pilot Ukraina.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengumumkan paket baru bantuan pada Kamis saat pertemuan para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan G7, kata kantornya, Rabu (23/3).

Baca Juga:

DK PBB Jegal Resolusi Rusia tentang Ukraina, Hanya 2 Negara yang Setuju

"Inggris Raya akan bekerja sama dengan sekutu-sekutu kita untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi bagi Ukraina, memperkuat kemampuan pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam pertempuran ini," kata Johnson, seperti dikutip Antara.

"Satu bulan dalam krisis ini, masyarakat internasional punya satu pilihan. Kita bisa menjaga agar api kebebasan terus hidup di Ukraina, atau terancam padam di seluruh Eropa dan dunia." ujar PM Inggris.

Rincian paket bantuan tersebut, Inggris akan memberikan 6.000 peluru kendali, dukungan keuangan senilai 25 juta paun bagi militer Ukraina, serta dana 4,1 juta paun bagi BBC World Service untuk membantu layanan siaran bahasa Ukraina dan Rusia media itu, serta menangkal informasi yang salah.

Baca Juga:

Hubungan Dagang Minim Perang Rusia Ukraina tak Berdampak Langsung bagi Indonesia

Inggris mengatakan bahwa dengan komitmen baru tersebut, negara itu akan memberikan hingga 10.000 rudal.

Tambahan dana, kata Inggris, akan berjumlah total 400 juta paun (sekitar Rp 7,58 triliun) yang diberikan melalui bantuan kemanusiaan dan ekonomi.

Pertemuan para pemimpin NATO di Brussels diperkirakan akan menggelontorkan bantuan tambahan bagi Ukraina, termasuk dalam bentuk peralatan, untuk membantu negara itu melindungi dari dari ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir. (*)

Baca Juga:

Ancaman Serangan Nuklir Kedua Presiden Putin Sejak Pecahnya Krisis Ukraina

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan