Ancaman Serangan Nuklir Kedua Presiden Putin Sejak Pecahnya Krisis Ukraina


Rudal jelajah Kalibr diluncurkan dari kapal selam Rusia Petropavlovsk-Kamchatsky dari Armada Pasifik selama uji coba di perairan Laut Jepang, 21 Desember 2021. ANTARA/Kemhan Rusia/HO via REUTERS/as
MerahPutih.com - Untuk kedua kalinya Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia siap menggunakan senjata nuklir sejak berlangsungnya operasi militer Rusia ke Ukraina selama hampir sebulan. Sikap orang nomor satu Rusia itu disampaikan Juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.
Rusia menegaskan tak menentang penggunaan senjata nuklir dalam peperangan di tengah agresi Moskwa di Ukraina yang terus mendapat perlawanan sengit sejak pecahnya pertempuran pada 24 Februari silam. Namun, Kremlin hanya akan menggunakan senjata nuklir jika menghadapi "ancaman eksistensial".
Baca Juga:
Sikapi Dunia Barat, Putin Perintahkan Kekuatan Nuklir Disiagakan
"Jika ada ancaman eksistensial terhadap negara kami, maka (senjata nuklir) bisa digunakan sesuai dengan prinsip kami," kata Peskov, kepada wartawan CNN, dikutip Rabu (23/3).
Ancaman eksistensial yang dimaksud terutama ancaman keamanan terhadap kedaulatan di wilayah Rusia. Namun, Peskov tidak menjawab tegas soal kemungkinan penggunaan senjata nuklir untuk perang melawan Ukraina atau negara-negara Barat.
"Kami memiliki konsep untuk menjaga keamanan dalam negeri dan itu terbuka. Anda bisa tahu semua alasan penggunaan senjata nuklir," tegas Jubir Presiden Putin itu.

Ancaman penggunaan senjata nuklir ini bukan yang pertama kali muncul selama perang krisis Ukraina. Minggu 27 Februari silam, Putin juga memerintahkan para kepala pertahanan untuk menyiagakan persenjataan nuklir negara beruang merah itu.
Baca Juga:
Damaikan Jempol Waspada Hoaks Perang Rusia-Ukraina
Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dan sejumlah rudal balistik yang menjadi tulang punggung kekuatan pencegahan.
"Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia untuk menempatkan kekuatan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode tempur," kata Putin, seperti dikutip AFP kala itu, ketika perang baru pecah belum sampai seminggu. (Knu)
Baca Juga:
Presiden Ukraina Zelenskyy Mengaku Kesulitan Berunding dengan Rusia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
