Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Senin, 20 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Ketegangan AS-China kembali muncul setelah China pada Kamis (9/10/2025) mengumumkan pembatasan ekspor unsur tanah jarang yang memperluas kontrol atas teknologi pemrosesan dan manufaktur.
Kebijakan tersebut juga melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa izin pemerintah terlebih dulu.
Sebagai "balasannya", pada Jumat (10/10/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut China menjadi "sangat bermusuhan" serta menjadikan AS dan seluruh dunia "sandera" lewat kebijakan pengetatan ekspor secara mendadak.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan pembahasan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) rampung pada Desember 2025.
Baca juga:
"Deadline tahun ini, bulannya, ya, Desember," kata Menko Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, saat ini negosiasi dengan Negeri Paman Sam masih terus berjalan dengan intens, terlebih sudah memasuki tahap penyusunan aspek hukum (legal drafting).
"Negosiasi (kami) sedang bicara (dengan AS), dan kita akan terus bicara detail karena sekarang tahapannya adalah legal drafting. Tentu ini akan membutuhkan waktu," ujar Airlangga.
Sementara itu, penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan membuat rilis data- data ekonomi tertunda, sehingga membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada akhir-akhir ini.
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS menyatakan akan berbicara dengan mitra dagang dari China. Pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir Oktober 2025 masih mungkin terjadi.
Komentar tersebut menimbulkan harapan bahwa tarif tambahan 100 persen terhadap China pada 1 November 2025 mungkin tidak akan terjadi.
Pada pekan ini, perhatian pelaku pasar masih akan tertuju pada perkembangan perang dagang antara AS dan China, serta earning season kuartal III 2025 yang akan memengaruhi pergerakan di bursa Wall Street, AS. (*)