Indonesia Kutuk Pencegatan Kapal Kemanusian Madleen dan Penculikan Relawan Bantuan ke Gaza

Selasa, 10 Juni 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kapal Madleen bantuan yang amat mendesak bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, perangkat pemurni air, serta pasokan obat-obatan dan alat medis, kruk dan alat prostetis anak.

Selain itu, kapal tersebut membawa 11 aktivis dan seorang jurnalis. Di antara mereka ialah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa Rima Hassan yang berdarah Prancis-Palestina, dan jurnalis Al Jazeera Mubasher dari Prancis, Omar Faiad. Namun, kapal Koalisi Freedom Flotilla tersebut dicegah militer Israel.

Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengutuk keras pencegatan kapal Madleen yang mengangkut bantuan ke Gaza dan penculikan para relawannya sebagai pelanggaran baru oleh rezim Zionis Israel terhadap hukum internasional.

Militer laut Israel diduga mencegat dan menaiki kapal Madleen saat berada di perairan internasional. Koalisi menambahkan bahwa komunikasi dengan kapal bantuan tersebut telah terputus.

Baca juga:

Trauma dan Kesedihan Mendalam Gaza di Film Hayya 3: Gaza

"Tindakan tersebut sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” kata Sugiono di platform X yang dilihat dari Jakarta pada Selasa.

Ia mengatakan, blokade darat dan laut ke Jalur Gaza oleh Israel adalah bentuk hukuman kolektif yang meningkatkan risiko bencana kemanusiaan dan kelaparan massal di wilayah kantong Palestina itu.

Sesuai hukum internasional dan instruksi Mahkamah Internasional (ICJ), Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan, serta menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Di sisi lain, dia mengapresiasi inisiatif aktivis internasional yang berupaya membuka koridor maritim bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

"Namun, kiranya hal ini tidak mengalihkan fokus dari akses bantuan melalui jalur darat yang tetap menjadi kebutuhan paling mendesak," kata Sugiono.

Ia menegaskan, pembukaan semua jalur bantuan yang dimungkinkan ke Gaza adalah keharusan, sebagaimana yang terus diserukan oleh Indonesia di berbagai forum internasional.

Sugiono berjanji akan menegaskan kembali hal itu dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) tentang Palestina di New York, AS, dalam waktu dekat.

"Saya akan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, supaya bertindak tegas untuk melindungi warga sipil dan mengadopsi resolusi demi mengakhiri blokade dan menjamin akses kemanusiaan di Gaza,” katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan