Indonesia Kutuk Pencegatan Kapal Kemanusian Madleen dan Penculikan Relawan Bantuan ke Gaza


Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. Foto: Dok/Partai Gerindra
MerahPutih.com - Kapal Madleen bantuan yang amat mendesak bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, perangkat pemurni air, serta pasokan obat-obatan dan alat medis, kruk dan alat prostetis anak.
Selain itu, kapal tersebut membawa 11 aktivis dan seorang jurnalis. Di antara mereka ialah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa Rima Hassan yang berdarah Prancis-Palestina, dan jurnalis Al Jazeera Mubasher dari Prancis, Omar Faiad. Namun, kapal Koalisi Freedom Flotilla tersebut dicegah militer Israel.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengutuk keras pencegatan kapal Madleen yang mengangkut bantuan ke Gaza dan penculikan para relawannya sebagai pelanggaran baru oleh rezim Zionis Israel terhadap hukum internasional.
Militer laut Israel diduga mencegat dan menaiki kapal Madleen saat berada di perairan internasional. Koalisi menambahkan bahwa komunikasi dengan kapal bantuan tersebut telah terputus.
Baca juga:
Trauma dan Kesedihan Mendalam Gaza di Film Hayya 3: Gaza
"Tindakan tersebut sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” kata Sugiono di platform X yang dilihat dari Jakarta pada Selasa.
Ia mengatakan, blokade darat dan laut ke Jalur Gaza oleh Israel adalah bentuk hukuman kolektif yang meningkatkan risiko bencana kemanusiaan dan kelaparan massal di wilayah kantong Palestina itu.
Sesuai hukum internasional dan instruksi Mahkamah Internasional (ICJ), Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan, serta menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan di Gaza.
Di sisi lain, dia mengapresiasi inisiatif aktivis internasional yang berupaya membuka koridor maritim bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Namun, kiranya hal ini tidak mengalihkan fokus dari akses bantuan melalui jalur darat yang tetap menjadi kebutuhan paling mendesak," kata Sugiono.
Ia menegaskan, pembukaan semua jalur bantuan yang dimungkinkan ke Gaza adalah keharusan, sebagaimana yang terus diserukan oleh Indonesia di berbagai forum internasional.
Sugiono berjanji akan menegaskan kembali hal itu dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) tentang Palestina di New York, AS, dalam waktu dekat.
"Saya akan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, supaya bertindak tegas untuk melindungi warga sipil dan mengadopsi resolusi demi mengakhiri blokade dan menjamin akses kemanusiaan di Gaza,” katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Armada Kapal Bawa Bantuan Berangkat dari Barcelona, Greta Thunberg Juga Ikut Misi

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
