Impor Tekstil dan Produk Tekstil Dari Tiongkok Mulai Menurun

Senin, 17 Maret 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus USD 3,12 miliar dolar atau turun sebesar USD 0,38 miliar secara bulanan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut impor tekstil dan produk tekstil (TPT) dari Tiongkok mengalami penurunan sebesar USD 141,1 juta secara bulanan.

"Atau 36,60 persen dibanding Januari 2025," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (17/3).

Amalia mengatakan, impor TPT mencapai USD 606,8 juta atau turun 20,74 persen pada Februari 2025.

Baca juga:

Daftar 61 Pabrik Tekstil Tutup, PHK, dan Rumahkan Karyawan, Bukan Hanya Sritex

Ekspor TPT terbesar pada Februari 2025 ke negara Amerika Serikat dengan nilai USD 17,4 juta atau naik 4,13 persen dibandikan dengan Januari 2025. Total ekspor TPT pada Februari 2025 mencapai USD 1,02 miliar.

BPS mencatat Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar USD 1,57 miliar, di mana mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar USD 291,1 juta, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) sebesar USD 215,0 juta dan alas kaki sebesar USD 207,7 juta.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, adanya lonjakan investasi di sektor tekstil, pakaian jadi dan alas kaki domestik, dengan pertumbuhan industri tersebut masing-masing yakni 0,09 persen, 5,78 persen, dan 6,83 persen pada tahun lalu. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan