Imam Shamsi Ali Tegaskan Tak Takut Ancaman Somasi Fadi Zon

Minggu, 06 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Internasional – Imam Besar Masjid New York Shamsi Ali menegaskan tidak takut terhadap ancaman somasi yang dilayangkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dalam pernyataannya melalui media sosial Facebook (FB), Shamsi Ali mempersilakan Fadli Zon apabila ingin melayangkan somasi terkait kritiknya.

Ancaman somasi Fadli Zon disampaikan melalui chat messenger kepada Shamsi Ali, yang juga warga Amerika kelahiran Indonesia, terkait kritiknya atas kehadiran pimipnan DPR RI ke Donald Trump (DT), kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS). Shamsi menyoroti kedatangan pimpinan DPR, termasuk Fadli Zon itu, ke Donald Trump saat pimpinan DPR ke New York untuk menghadiri Interparliamentary Union Speakers Conference di Markas Besar PBB.

“Akhirnya saya sudah menjelaskan posisi saya dengan jelas. Hak pak Fadhli (Fadli Zon) untuk menerima atau menolak. Dan kalau pemahaman saya tentang apa yang terjadi dianggap fitnah, dan mau somasi itu juga hak Anda sebagai pejabat negara,” kata Shamsi Ali melalui akun FB Shamsi Ali Satu.

Melalui akun FB-nya, Shamsi Ali membalas kembali jawaban-jawaban Fadli Zon. Dalam salah satu poinnya, Shamsi Ali mengatakan bahwa publik menilai tentang kedatangan pimpinan DPR ke Donald Trump berdasarkan atas apa yang dilihat, termasuk melalui video kedatangan ke Trump itu yang banyak beredar. Selebihnya, jika ada hal yang tidak diketahui publik, itu menjadi tanggung jawab pimpinan DPR itu, termasuk Fadli Zon, untuk menjelaskan.

“Sekali lagi saya tidak membahas apa yang terjadi di belakang layar. Itu adalah hak Anda untuk menjelaskan ke khalayak ramai. Yang saya dan banyak orang diskusikan adalah apa yang beredar di video itu,” kata Shamsi.

Dia mengatakan, di video itu, DT memberikan press conference, Ketua DPR dan rombongan di baris di belekang Donald seolah sebagai pendukungnya. Setelah itu, Donal Trump keluar, tapi nampaknya ada yang ingatkan tentang tamu pimpinan DPR. Donal Trump kemudian kembali untuk 2-3 menit mengenalkan tamu dari DPR itu.

“Jadi, yang 30 menit (di belakang layar) itu hak anda untuk menjelaskan ke khalayak ramai. Selebihnya biar khalayak ramai yang men-judge,” kata Shamsi Ali.

Di akhir jawaban, Shamsi Ali mengaku, tidak memiliki beban untuk menyampaikan kebenaran, terlebih takut terhadap ancaman somasi Fadli Zon. Bagi Shamsi, publik akhirnya akan tahu apa yang sedang terjadi saat itu.

“Artinya dengan reaksi Anda yang seperti ini juga memberikan saya pemahaman lebih jauh tentang siapa dan apa anggota dewan terhormat. Saya sekali lagi tidak punya beban, apalagi akan takut dengan ancaman itu. Toh akhirnya biar publik tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Dan mohon maaf komunikasi kita ini juga bisa terpublikasikan luas. Terima kasih!” tutup Shamsi.

 

Baca Juga:

Ini Percakapan Fadli Zon dengan Shamsi Ali yang Berujung Ancaman Somasi

 

Fadli Zon Desak Imam Masjid New York Ralat Soal Kampanye Trump

Imam Masjid New York: Sejam Bersama Donald Trump

Imam Masjid New York Kecam Kunjungan Pimpinan DPR ke Donald Trump

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan