[HOAKS atau FAKTA]: Minum Es Saat Cuaca Panas Bikin Pembuluh Darah Pecah

Kamis, 25 November 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Beredar narasi melalui media sosial Whatsapp yang menginformasikan bahwa Indonesia tengah mengalami fenomena gelombang panas.

Untuk itu imbauan agar tidak mengonsumsi air es sesaat setelah beraktivitas di cuaca panas karena dapat memecah pembuluh darah mikro manusia.

Baca Juga:

KPK Sebut Putusan KIP Soal Sengketa Informasi TWK Bantah Tudingan Hoaks

NARASI

“Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit..”
Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.
Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.


Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !
*
Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan

Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Ini bisa menyelamatkan nyawa!

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Stroke Pada Anak-anak Akibat Vaksin COVID-19


FAKTA

Dari hasil penelusuran Mafindo, informasi ini merupakan hoaks karena mengandung 2 kejanggalan utama.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan dalam konfirmasi melalui website resminya bahwa gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.

Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tercatat suhu > 36 °C terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang pada catatan meteorologis tanggal 14 Oktober 2021.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Seorang Anak di Inggris Meninggal karena Divaksin COVID-19

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0 °C. Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Bulan Oktober.

Sementara, informasi mengenai pecahnya pembuluh darah akibat langsung minum air es adalah tidak benar. Gangguan kesehatan yang umum terjadi dengan perbedaan suhu dan kelembapan udara adalah dehidrasi.

Dokter Spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah-Puri Indah dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci., Sp.PD, FINASIM mengatakan hal tersebut tidak benar.

“Minum air dingin kan lewat tenggorokan sementara heat stroke terjadi pada permukaan kulit, tidak nyaman iya, tapi apa berbahaya secara langsung? untuk mencegah heat stroke justru harus terdehidrasi,” kata Ikhsan.

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan, informasi yang menyatakan bahwa Indonesia tengah mengalami gelombang panas, serta larangan minum air es setelah beraktivitas di cuaca panas karena dapat menyebabkan pembuluh darah pecah merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan