[HOAKS atau FAKTA] : Kereta Cepat dan Tambang jadi Upeti Indonesia ke China

Minggu, 05 Januari 2025 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Beredar informasi yang menyebut perekonomian China bisa maju karena ditopang dari Indonesia.

Akun X “TrioKwekKwek555” mengunggah informasi bahwa sejumlah proyek China di Indonesia seperti tambang, impor hingga Kereta Cepat Jakarta - Bandung justru membuat perekonomian China lebih maju.

Disebutkan ada pembayaran Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun kepada China sebagai upeti.

NARASI

“Ekonomi Tiongkok sudah ambrol kalau gak ditopang oleh tambang2 RI upeti Mulyono dan gerombolannya, kalau produk2nya gak diimpor oleh rezim PKI dan gerombolannya. Kereta cepat rongsokan misalnya”

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil KSP Qodari Marah Besar Karena RK Kalah Pilgub

FAKTA

Ternyata informasi tersebut adalah hoaks. Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri pemberitaan metrotvnews.com berjudul “Kereta Cepat Bikin Indonesia Mesti Bayar Utang Rp226,9 Miliar per Bulan” yang terdapat dalam unggahan.

Faktanya, berita itu hanya membahas pernyataan anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati tentang adanya kewajiban pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mencapai Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun.

Tidak ada narasi tentang “pembayaran upeti kereta cepat untuk menopang ekonomi Tiongkok”

TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Kereta cepat dan utang indonesia Rp 226,9 milyar ke Google Advanced Search. Hasilnya, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Stafsus Menkeu Jelaskan soal Utang Kereta Cepat ke China Dicicil Rp226 M per Bulan Selama 30 Tahun”.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA] : Hasto Kembali Menangis Usai PDI-P ‘Nyungsep’ di Pulau Jawa saat Pilkada 2024

Artikel yang tayang pada Jumat (6/10/2023) tersebut berisi penjelasan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, melalui akun X resminya, “prastow”, menjelaskan pembayaran utang proyek KCJB akan ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan China Development Bank (CBD) melalui pendapatan dari kontrak pengangkutan dengan PT Bukit Asam.

Lalu, tak ada bukti yang menyebut proyek China di Indonesia justru menopang perekonomian negara itu maju.

KESIMPULAN

Unggahan video berisi klaim “pembayaran upeti kereta cepat untuk menopang ekonomi Tiongkok” merupakan konten yang menyesatkan

Pembayaran Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun kepada China sebagai utang pembangunan, bukan upeti. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan