[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia tak Mampu Lunasi Utang Whoosh, China Ambil Alih Kepemilikan Natuna Riau

Jumat, 24 Oktober 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Polemik utang kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, kini tengah viral di media sosial.

Salah satunya beredar informasi yang menyebutkan, bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, kaget saat membaca klausul utang proyek yang dibantu China itu.

Akun Facebook “Tory Job” menyebutkan, China meminta pulau Natuna Utara, Riau, sebagai jaminan utang jika Indonesia tak mampu membayar utang.

Unggahan tersebut juga menyinggung sosok Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam perjanjian.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat

NARASI

Prabowo terkaget-kaget dengan perjanjian disaat jokowi masih berkuasa

CINA AKAN MEMINTA NATUNA UTARA KARENA TERTUANG DALAM PERJANJIAN ANTARA JOKOWI DAN CINA, KALAU INDONESIA TIDAK BISA BAYAR KERETA CEPAT.

Inilah salah satu maksud Pak Prabowo, selalu dibikin TERKAGET-KAGET…

Sehat selalu Pak Prabowo rakyat mendukung..

Unggahan itu juga disertai takarir:

“Perjanjian jokowi sangat berani”

Kemudian, unggahan ini telah mendapat lebih dari 4.800-an tanda suka dan 1.200-an komentar.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia

FAKTA

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “perjanjian Jokowi-China: Natuna Utara sebagai jaminan utang Whoosh” ke mesin pencarian Google.

Hasil penelusuran pun mengarah ke sejumlah video, antara lain:

YouTube Mahfud MD Official “MAHFUD MD TENTANG PRAPERADILAN NADIEM & PK SILFESTER”, tayang Selasa (14/10/2025).

Pada video ini, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mewanti-wanti risiko gagal bayar utang kereta cepat Whoosh.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun

Menurutnya, jika Indonesia gagal membayar utang itu, maka China berpeluang meminta kompensasi yang sangat merugikan negara. Misalnya, kompensasi berupa pengambilalihan kepemilikan Natuna Utara.

Jadi, kompensasi kepemilikan Natuna Utata hanya asumsi narasumber.

Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “perjanjian Jokowi dan China: Natuna Utara sebagai Jaminan Utang Kereta Cepat Whoosh”.

KESIMPULAN

Tidak ada informasi resmi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

Unggahan video berisi klaim “perjanjian antara Jokowi dan China: Natuna Utara sebagai jaminan utang kereta cepat Whoosh” merupakan konten palsu. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan