Hindari Utang, Ekonom Indef Tawarkan Dua Opsi ke Pemerintah
Rabu, 02 September 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Data Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia per Juni 2014 mencapai US$304,28 miliar atau setara dengan Rp4.201 triliun. Angka ini naik 6,26 persen jika dibandingkan posisi utang luar negeri per Mei 2015 yang sebesar US$302,48 miliar.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny S Hartati meminta agar Pemerintah Indonesia tidak menambah utang. Pasalnya selain membebani masyarakat, penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur Pemerintah suga masih sangat rendah.
"Pemerintah hingga kini penyerapannya saja masih sangat rendah, jadi kenapa harus utang," ujarnya di kantor Indef, jalan Batu Merah 45, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Rabu (2/9).
Menurut Enny, pemerintah sebaiknya menggunakan terlebih dahulu dana anggaran yang sudah ada untuk pembangunan infrastruktur atau merevisi target penerimaan negara sebesar Rp1.761,6 triliun dalam APBN-P 2015.
"Gunakan saja terlwbih ahulu anggatan yang tersedia, atau turunkan target penerimaannya," pungkasnya. (rfd)
Baca Juga:
Kedatangan Direktur IMF Tak Berarti Indonesia Kembali Berutang
Dalam Satu Bulan Utang Pemerintah Bertambah Rp47,23 Triliun
Proyek Infrastruktur Jokowi Bikin Utang Membengkak? Ini Alasannya