Hasil Tes COVID-19 dari 849 Pemudik yang Balik ke Jabodetabek
Minggu, 16 Mei 2021 -
MerahPutih.com - Sebanyak 849 orang yang memasuki wilayah Jabodetabek menjalani tes antigen COVID-19 pada beberapa titik pemeriksaan usai liburan Lebaran 2021.
"Terdapat satu orang yang reaktif COVID-19," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/5).
Baca Juga
Sebelum Datang ke Jawa, Pemudik Positif COVID-19 Dikarantina di Lampung
Sesuai prosedur, dia langsung dibawa ke RS terdekat untuk menjalani perawatan. Tes swab antigen ini difokuskan bagi para pelaku perjalanan yang tidak membawa kelengkapan hasil tes negatif COVID-19.
Tes antigen tersebut dilakukan sebagai persyaratan masyarakat untuk dapat kembali ke wilayah Jabodetabek, guna menekan kasus penyebaran COVID-19 usai liburan Idul Fitri.
"Pengetesan itu dilakukan juga menjelang prediksi arus balik mudik lebaran yang akan terjadi Minggu ini," ujar Istiono.

Istiono menyampaikan hal itu usai meninjau kesiapan petugas yang berjaga di pos pemeriksaan (check point) Tol Purbaleunyi, Jawa Barat.
Istiono mengungkapkan, petugas telah melakukan tes antigen secara acak (random sampling) terhadap 849 orang yang melintasi 35 pos penyekatan menuju Jabodetabek.
Istiono memperkirakan akan ada sekitar 1,5 juta masyarakat dari Jawa maupun Sumatera yang balik ke Jabodetabek usai mudik Lebaran 2021.
Istiono mengatakan pihaknya juga menambah titik tes antigen untuk memperbanyak pos pemeriksaan secara random. Yakni dengan jumlah mencapai 109 lokasi yang tersebar di jalan tol dan jalan arteri menuju Jabodetabek.
Selain melakukan pengaturan arus lalu lintas, akan dilakukan pula tes swab antigen secara acak bagi para pelaku perjalanan.
Telah disiapkan total 109 titik untuk tes swab antigen acak dengan persebaran 26 titik di rest area dan gerbang tol. Serta 83 titik di titik jalur arteri jalan nasional berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. (Knu)
Baca Juga
Warga Jakpus Pasang Spanduk Tolak Kembalinya Pemudik Tidak Lakukan Tes COVID-19