Selama Pandemi, Guru Privat Masih Menjadi Idola Meski Digempur Bimbel Online

Selasa, 13 Juli 2021 - Yudi Anugrah Nugroho

ORANG tua ingin anaknya unggul dalam bidang akademik. Segala macam daya dan upaya pun dikerahkan agar anaknya berprestasi di bangku sekolah dan bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah atau perguruan tinggi terbaik. Sekolah saja dianggap tidak cukup. Mereka kemudian mengikuti anaknya bimbingan belajar tambahan di luar sekolah. Ada ikut les bimbingan belajar secara offline, online, atau memanggil guru privat.

Baca juga:

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

Guru privat biasa dipilih agar anak menjadi fokus. Pemberian materi secara face to face pun diharapkan dapat ditangkap anak secara optimal. Banyak orang tua memercayakan anaknya untuk mendapat pengayaan lewat guru privat. Hadirnya bimbingan belajar online disebut-sebut sebagai pesaing utama mereka.

Belum lagi dengan situasi pandemi membuat para orang tua khawatir terhadap kualitas belajar anaknya. Mereka berusaha sekuat tenaga menambah porsi belajar anak dengan les. Namun, di masa pandemi saat setiap orang dianjurkan menjaga jarak, maka alternatif les secara daring dipilih.

Banyak pelaku les atau bimbingan belajar semula mengandalkan tatap muka cemas lantaran kebutuhan belajar mulai bergeser. Apalagi menjamurnya bimbingan belajar daring membuat persaingan semakin ketat.

Namun guru privat Matematika, Agita Diba Vadiansa justru menyampaikan hal berbeda. Ia mengatakan para orang tua masih memercayai anaknya untuk belajar secara privat.

guru privat
Keakraban guru dan murid tidak bisa digantikan oleh bimbel daring. (Sumber: Pexels/ cottonbro)

Faktanya, di masa pandemi permintaan akan les privat justru meningkat. "Sebelum pandemi, jam belajar privat mulai dari sore hari pukul 15.00 hingga pukul 20.30. Di masa pandemi ini pukul 12.00 sudah mulai karena waktu KBM sekolah online lebih singkat sehingga les privat bisa dimulai lebih awal," jelasnya. Bahkan terkadang pukul 07.00 sudah mulai untuk pendampingan sekolah online ketika guru sekolah sedang berhalangan mengajar dan memberikan materi serta tugas untuk dipelajari sendiri.

Ia juga menegaskan eksistensi guru privat offline tidak bisa digantikan oleh bimbel online. "Tidak. Justru maraknya bimbel online bisa membantu kami guru privat. Jika siswa bersangkutan sudah berlangganan di suatu bimbel online karena soal-soal latihan dan materi sudah tersedia sehingga guru privat tinggal menjelaskan bagian siswa kurang paham," tutur perempuan yang akrab disapa Gita tersebut.

"Aplikasi seperti Ruangguru, Zenius, Quizizz, Quipper bisa digunakan guru privat sebagai referensi untuk penyampaian materi dan sumber latihan soal," jelasnya.

guru privat
Setiap anak pasti punya memori tentang catatan hal penting dalam belajar. (Unsplash-Nils Stahl)

Dirinya juga mengungkapkan trik dalam mempertahankan eksistensi di tengah menjamurnya bimbel online dengan memberikan pelayanan terbaik tanpa bimbel online bisa lakukan. "Caranya menjadi guru privat mampu menjadi teman belajar menyenangkan bagi siswa dan siswi, serta bisa meningkatkan motivasi belajarnya," ujarnya. Cara tersebut membuat para orang tua siswa tetap mempercayakan putra dan putrinya belajar dengan guru privat. Tidak jarang para orang tua bahkan merekomendasikan guru privat ke rekan-rekannya.

Baca Juga:

Pekerjaan Rumah Kerap Menjadi 'Pekerjaan Sekolah' Saat Ngilmu di Negeri Aing

Terbiasa mengajar secara tatap muka, Gita tidak mempermasalahkan perubahan sistem belajar di masa pandemi menjadi daring. Ia bahkan merasa konsep belajar daring lebih efektif dari segi waktu. "Saya tidak perlu mengalokasikan waktu untuk perjalanan ke rumah siswa," ucapnya. Gita hanya perlu menyiasati agar pembelajaran lebih optimal dan siswa tidak merasa bosan atau mengantuk selama kegiatan belajar mengajar.

"Guru privat harus bisa memastikan siswa betul-betul paham atas materi pembelajaran, baik disampaikan oleh guru saat sekolah online maupun saat tambahan pelajaran les privat," ungkapnya.

guru privat
Guru privat didatangkan kebanyakan karena alasan untuk menambah materi dari sekolah. (Unsplash-Oussama Zaidi)

Ketika belajar daring, ia dan para murid biasanya memanfaatkan aplikasi seperti zoom meeting, google meet, cisco webex, dan lain-lain. Hanya saja, tidak semua siswa maupun orang tua siswa paham penggunaan aplikasi tersebut sehingga terkadang menghambat penyampaian materi saat kegiatan belajar mengajar. "Belum lagi jika sedang terkendala koneksi maupun ketersediaan kuota internet," bebernya menguak kekurangan pembelajaran secara daring.

Di masa PPKM mikro, Gita berusaha mematuhi peraturan pemerintah. "Jika siswa atau orang tua siswa ada yang menghendaki les privat tatap muka, kami tetap melayani tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan belajar mengajar seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dengan siswa," jelasnya.

guru privat
Pembelajaran daring tidak menyurutkan peran guru privat. (Unsplash-Lucas Law)

Ia mengisahkan awal mula terjun menjadi guru privat Matematika dimulai sejak tahun 2012 saat awal menjadi mahasiswa baru di program studi Matematika. "Ada beberapa permintaan dari tetangga dan saudara untuk menemani putra dan putrinya belajar Matematika di rumah setelah selesai KBM di sekolah. Dengan hadirnya guru privat, diharapkan dapat membantu putra/putrinya mengikuti materi di sekolah bahkan bisa bersaing menjadi murid terbaik," kisahnya.

Berlanjut hingga 2015, permintaan semakin banyak bahkan bukan hanya mapel Matematika saja, melainkan IPA, Fisika, Biologi, dan Kimia. Ia lantas memutuskan membuat bimbingan belajar privat untuk siswa SD, SMP, dan SMA di Yogyakarta serta merekrut mahasiswa lainnya untuk membantu mengajar privat. Sampai sekarang masih Gita mengajar privat sebagai pekerjaan utama, sambil mengurus bimbingan belajar tersebut. (Avia)

Baca juga:

Bolos Sekolah Belum Tentu Anak Salah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan