Gubernur Jatim Minta Pengusaha Tidak Lakukan PHK di Tengah Perang Dagang dan Tarif
Selasa, 15 April 2025 -
MerahPutih.com - Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen. Perang tarif ini kemungkinan akan berpengaruh pada ekonomi Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pengusaha tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di tengah perang tarif antarnegara.
"Bagaimana sebetulnya dampak ekonomi 'trade war' atau perang tarif antara Amerika dan China, di antaranya itu terjadi di seluruh dunia," kata Khofifah usai bertemu dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/4).
Terkait hal itu, dikatakannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai langkah antisipasi.
Baca juga:
Satgas PHK dan Deregulasi Perizinan Tengah Disiapkan Pemerintah Hadapi Perang Dagang
"Saya bilang secara personal kami melakukan komunikasi dengan 'owner' perusahaan-perusahaan besar dan kami juga mengundang Apindo terutama yang karyawannya di atas 4.000 orang," katanya.
Ia mengatakan, menghadapi kondisi tersebut, prinsip utamanya adalah tidak ada PHK.
"Kalau ada pengurangan produksi ya boleh, pengurangan jam kerja, maksimal pengurangan hari kerja," katanya.
Ia meminta langkah pengusaha tidak menimbulkan kegalauan, kekhawatiran dan kegusaran.
"Di suasana itu kita bangun bersama. Alhamdulillah Pemprov Jatim plus Forkompinda semuanya berjalan seiring, ini jadi bagian penting untuk jadi referensi kehidupan masyarakat supaya tetap seiring membangun sinergi seluruh elemen," katanya. (*)