Gara-Gara Tipis, LSI Sampai Takut Rilis Hitung Cepat Pilgub NTB
Kamis, 28 Juni 2018 -
MerahPutih.com - Hasil hitung cepat atau quickcount Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memenangkan pasangan Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah yang diusung PKS dan Partai Demokrat dalam Pilkada Nusa Tenggara Barat 2018.
Berdasarkan data yang sudah masuk 100 persen, Zulkieflimansyah-Siti meraup perolehan suara sebanyak 30,68 persen, disusul pasangan M Suhaili FT- Muhammad Amin di urutan kedua dengan memperoleh suara 26,73 persen.
Pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi dengan suara 25,51 persen di posisi ketiga. Sementara itu, pasangan Ali Bin Dachlan-TGH Lalu Gede Sakti memperoleh suara 17,08 persen.
Meski demikian, LSI yang bekerjasama dengan Konsultan Citra Indonesia (KCI) sempat batal merilis hasil Quick Count ketika data hampir 100 persen dengan alasan perhitungan sementara masih berbeda tipis.
"Jika selisih persentase di bawah 3 persen, maka kami berani publis siapa pemenang. Tapi ini hasilnya tipis sekali," ujar peneliti LSI Khobbab, di Mataram, dilansir dari Antara, Rabu (27/6).

Warga menunggu giliran mencoblos pada Pilkada Serentak Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di TPS 015 Lingkungan Peresak Tempit, Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, Rabu (27/6). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Pasangan Suhaili-Amin seperti yang dirilis LSI Deny JA yang dipublis di media meraih 29,38 persen, dan pasangan Zul-Rohmi 29,43 persen. Sedangkan pasangan Ahyar-Mori 24,47 persen, dan pasangan Ali-Sakti 16,73 persen, dari data masuk 99,55 persen.
Khobab menjelaskan, belum berani memutuskan apalagi merilis hasil quick count. Kalau pun tim LSI menggunakan beberapa TPS secara acak dan profesional."Apakah bisa dipercaya, bagi kami bisa kalau melihat dari sejarah," ujarnya lagi.
Menurut Khobab, standar suara masuk sehingga bisa dipastikan ada paslon menang kisaran 90-95 persen. Namun, dilihat dari angka itu, ada selisih sangat tipis. Oleh sebab itu, harus menunggu hasil penetapan KPU.
Dalam Pilgub NTB 2018 ini, LSI menetapkan margin of error sekitar 1 persen jika dilihat dari angka partisipasi pemilih. (*)