FPI Sebut Pemerintah Mirip Topeng Monyet
Rabu, 01 April 2015 -
MerahPutih Nasional- Front Pembela Islam (FPI) angkat bicara terkait pemblokiran 19 situs Islam berbau radikal oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Ketua Umum FPI, Habib Muchsin Al Aththas mengaku geram dengan keputusan Kemenkominfo yang memblokir belasan situs islam radikal. Menurutnya keputusan pemerintah memblokir situs Islam radikal tidak lepas dari pengaruh dan intervensi Amerika Serikat. (Baca: BNPT Blokir Situs Islam, #KembalikanMediaIslam Trending Topic)
"Saya tegaskan pemerintah Indonesia jadi topeng monyet yang berjoget diatas tabuhan genderang Amerika," katanya saat dihubungi merahputih.com, Rabu malam (1/4).
Lebih lanjut Muchsin menjelaskan, Amerika Serikat mempunyai peranan penting untuk mereduksi gerakan Islam di Tanah Air. Sebab, jika Islam tumbuh menjadi gerakan besar berpotensi mengganggu kepentingan negeri Paman Sam. (Baca: FPI: Kami Sudah Berkomitmen Melengserkan Ahok)
"Amerika dengan hegemoninya mau hancurkan Islam," tandas Muchsin.
Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, BNPT mengusulkan kepada Kemenkominfo untuk memblokir 19 situs yang berisi radikalisme.
Adapun 19 situs yang diblokir diduga menyebar paham dan ajaran radikalisme. Laman tersebut antara lain arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com, dan daulahislam.com. (bhd)