Facebook, YouTube, dan Twitter Hapus Video Trump

Kamis, 07 Januari 2021 - Andreas Pranatalta

KEMENANGAN Joe Biden atas Donald Trump ternyata masih menyisakan riak dan pada akhirnya membuat rusuh di Gedung Senat atau Capitol, Rabu (6/1) waktu AS. Politisi Demokrat yang merupakan pendukung dari Biden, menyesalkan kejadian kerusuhan yang telah menodai demokrasi AS. Beberapa media sosial pun menghapus video Trump yang ditujukan kepada perusuh.

Mengutip The Verge, YouTube telah menghapus video dari Trump yang membahas serangan massa di Capitol dan mengungkit terkait hasil pemilu 2020. Pihak YouTube akan mengizinkan pesan Trump di video kreator lainnya jika terdapat konteks pendidikan atau berita yang sesuai.

Baca juga:

Trump Klaim Raih Banyak Kemenangan

Facebook, YouTube, dan Twitter Hapus Video Trump untuk Perusuh
Para pro Trump meramaikan Capitol. (Foto: The Star)

Penghapusan ini dilakukan setelah YouTube membuat kebijakan baru pada Desember 2020 yang melarang semua jenis konten menuduh kecurangan pemilih pada pemilu presiden 2020. Dalam video baru Trump yang juga diunggahnya ke Twitter dan Facebook, ia terus menyebar informasi yang salah tentang pemilu dan menyebut pemilu itu curang.

“Kami memiliki pemilu yang dicuri dari kami. Itu adalah pemilihan yang sangat besar dan semua orang tahu itu, terutama dari pihak lain,” ujar Trump.

Ia juga menggunakan video tersebut untuk memanggil para perusuh untuk “pulang” setelah beberapa jam serangan itu. Trump tidak mencela kekerasan yang terjadi hari ini. Twitter juga awalnya membatasi video, mencegah orang menyukai, me-retweet, dan membalas unggahan asli Trump.

Tak lama berselang, Twitter juga menghapus sepenuhnya video tersebut dan dua tweet lainnya dengna alasan “risiko kekerasan”.

Baca juga:

Rusuh Amerika dan Jegal Biden Sebelum Dilantik

Facebook, YouTube, dan Twitter Hapus Video Trump untuk Perusuh
Video Trump dihapus oleh YouTube. (Foto: BuzzFeed)

“Ini adalah situasi darurat dan kami mengambil tindakan darurat yang sesuai, termasuk menghapus video Presiden Trump. Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu berkontribusi untuk mengurangi risiko kekerasan,” tulis Vice President Facebook, Guy Rosen dalam sebuah tweet.

Dalam video yang direkam sebelumnya Trump berkata, “Saya tahu rasa sakitmu, saya tahu kamu terluka. Tapi kamu harus pulang sekarang, ini adalah pemilu yang curang. Kami harus memiliki kedamaian. Jadi pulanglah. Kami mencitaimu, kamu sangat sepsial.”

Unggahan Trump di Facebook awalnya menerima label yang mengatakan “AS memiliki undah-undang, prosedur, dan lembaga yang mapan untuk memastikan integritas pemilu kami.”

Facebook, YouTube, dan Twitter Hapus Video Trump untuk Perusuh
Facebook akan memberikan label bahwa Joe Biden menang dalam pemilu Presiden 2020. (Foto: The Verge)

Selain itu, Facebook akan memperbarui labelnya di seluruh platform pada unggahan yang berupaya mendelegitimasi hasil pemilihan.

“Joe Biden telah terpilih sebagai Presiden dengan hasil yang disertifikasi oleh seluruh 50 negara bagian,” tulis teks baru tersebut.

Dalam unggahan blog berikutnya, pihak eksekutif Facebook mengatakan bahwa perusahaa akan memantau aktivitas di platformnya secara real time. (and)

Baca juga:

Klaim Kemenangan Trump Bikin Amerika Rusuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan