Facebook, YouTube, dan Twitter Hapus Video Trump
Kerusuhan yang terjadi di Capitol. (Foto: Al Jazeera)
KEMENANGAN Joe Biden atas Donald Trump ternyata masih menyisakan riak dan pada akhirnya membuat rusuh di Gedung Senat atau Capitol, Rabu (6/1) waktu AS. Politisi Demokrat yang merupakan pendukung dari Biden, menyesalkan kejadian kerusuhan yang telah menodai demokrasi AS. Beberapa media sosial pun menghapus video Trump yang ditujukan kepada perusuh.
Mengutip The Verge, YouTube telah menghapus video dari Trump yang membahas serangan massa di Capitol dan mengungkit terkait hasil pemilu 2020. Pihak YouTube akan mengizinkan pesan Trump di video kreator lainnya jika terdapat konteks pendidikan atau berita yang sesuai.
Baca juga:
Trump Klaim Raih Banyak Kemenangan
Penghapusan ini dilakukan setelah YouTube membuat kebijakan baru pada Desember 2020 yang melarang semua jenis konten menuduh kecurangan pemilih pada pemilu presiden 2020. Dalam video baru Trump yang juga diunggahnya ke Twitter dan Facebook, ia terus menyebar informasi yang salah tentang pemilu dan menyebut pemilu itu curang.
“Kami memiliki pemilu yang dicuri dari kami. Itu adalah pemilihan yang sangat besar dan semua orang tahu itu, terutama dari pihak lain,” ujar Trump.
Ia juga menggunakan video tersebut untuk memanggil para perusuh untuk “pulang” setelah beberapa jam serangan itu. Trump tidak mencela kekerasan yang terjadi hari ini. Twitter juga awalnya membatasi video, mencegah orang menyukai, me-retweet, dan membalas unggahan asli Trump.
Tak lama berselang, Twitter juga menghapus sepenuhnya video tersebut dan dua tweet lainnya dengna alasan “risiko kekerasan”.
Baca juga:
“Ini adalah situasi darurat dan kami mengambil tindakan darurat yang sesuai, termasuk menghapus video Presiden Trump. Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu berkontribusi untuk mengurangi risiko kekerasan,” tulis Vice President Facebook, Guy Rosen dalam sebuah tweet.
Dalam video yang direkam sebelumnya Trump berkata, “Saya tahu rasa sakitmu, saya tahu kamu terluka. Tapi kamu harus pulang sekarang, ini adalah pemilu yang curang. Kami harus memiliki kedamaian. Jadi pulanglah. Kami mencitaimu, kamu sangat sepsial.”
Unggahan Trump di Facebook awalnya menerima label yang mengatakan “AS memiliki undah-undang, prosedur, dan lembaga yang mapan untuk memastikan integritas pemilu kami.”
Selain itu, Facebook akan memperbarui labelnya di seluruh platform pada unggahan yang berupaya mendelegitimasi hasil pemilihan.
“Joe Biden telah terpilih sebagai Presiden dengan hasil yang disertifikasi oleh seluruh 50 negara bagian,” tulis teks baru tersebut.
Dalam unggahan blog berikutnya, pihak eksekutif Facebook mengatakan bahwa perusahaa akan memantau aktivitas di platformnya secara real time. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Samsung Galaxy S26 Lebih Tipis dan Ringan dari iPhone 17, Siap Meluncur Tahun Depan!
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Beda dengan China, OPPO Reno 15 Versi Global tak Bawa Kamera 200MP
25 PSE Belum Terdaftar Terancam Diblokir Komdigi, Ada Cloudflare Hingga Shutterstock
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
OPPO Reno 15c Segera Debut Desember 2025, Adopsi Lapisan Belakang Glossy
Xiaomi 17 Ultra Rilis setelah Natal 2025, Kameranya Diklaim Paling Unggul
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen