Erick Klaim Produksi 100 Juta Vaksin Bio Farma Dapat Sertifikat BPOM

Jumat, 08 Januari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Menteri BUMN Erick Tohir menyebut sudah ada 100 juta vaksin COVID-19 yang mendapat sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sertifikat ini sebagai jalan menuju produksi vaksin Covid di dalam negeri.

Indonesia membutuhkan sekitar 250 juta dosis vaksin COVID-19. Nantinya, 150 juta dosis sisanya akan menyusul disertifikasi.

"BPOM mendukung supaya mencapai 250 juta,” katanya.

Baca Juga:

SBY Minta Pemerintah Tepati Janji soal Vaksinasi COVID-19 Gratis untuk Warga

Erick menjelaskan, adanya sertifikasi BPOM artinya bahwa vaksin sudah sesuai standar internasional yang ditetapkan WHO.

Dengan demikian, kepercayaan terhadap prosedur pembuatan vaksin meningkat. Sebelumnya, vaksin tersebut juga telah menjalani uji klinis yang masuk dalam daftar WHO.

“Jadi jangan nanti ada pemikiran seakan tidak ikuti standar dunia WHO,” katanya.

Selain sertifikasi, pemerintah juga sedang menunggu proses izin dari BPOM bahwa vaksin bisa digunakan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

Setelah keluar EUA, maka pandemi Covid-19 di Indonesia masuk babak baru yang selama ini ditunggu-tunggu, yaitu vaksinasi atau imunisasi nasional. Diharapkan dengan imunisasi ini pandemi segera berakhir.

Hal lain yang disiapkan pemerintah ialah mengajukan sertifikasi halal vaksin ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Erick mengaku sudah bertemu dengan MUI untuk membahas proses halal ini.

“Kami tidak akan mengklaim ini halal, tidak itu tupoksi MUI. Karena itu kita bicara dengan MUI dan BPOM,” katanya.

Pada kunjungannya kali ini, Erick melakukan pengecekan persiapan produksi vaksin oleh Bio Farma, perusahaan vaksin BUMN yang kini sedang melakukan uji klinis vaksin Sinovac buatan Tiongkok.

Kedetangan vaksin
Caption

Bio Farma juga seudah mendistribusikan vaksin ke berbagai daerah di Indonesia.

Sementara Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis yang terbagi dalam dua tahap distribusi. Tahap I sebanyak 38.400 dosis. Sementara Tahap II sebanyak 58.680 dosis. Vaksin COVID-19 diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes).

Pemda Provinsi Jabar terus meningkatkan kesiapan SDM dan logistik. Dari data Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, terdapat 1.094 puskesmas sudah terlatih.

Ada pula 27 wakil supervisor kabupaten/kota sudah terlatih, 67 rumah sakit umum di 27 kabupaten/kota sudah terlatih, 18 RS TNI, Polri, BUMN, sudah terlatih, serta tambahan 46 cold chain TCW 3000. (Iman HA/Jawa Barat)

Baca Juga:

Polisi Kejar Buron Kasus Pemalsuan Surat Hasil Test COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan