[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Ilustrasi virus. (Foto: Pexels)
MerahPutih.com - Media sosial tengah viral adanya kabar pengiriman vaksin mRNA melalui udara. Vaksin yang diisukan dibagikan oleh pilot ini disebut disebarkan untuk mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC) dan malaria.
Disebutkan dampak dari vaksin ini adalah memicu sesak napas dan batuk. Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Narasi
“Berita Terkini: Inisiatif Kesejahteraan Global Diluncurkan. Pengiriman Vaksin mRNA melalui Udara Telah Dimulai! Dengan bangga melindungi Anda dari virus masa depan, hari ini. Pilot Chemtrail merasa terhormat dapat menghadirkan masa depan kesehatan publik langsung kepada Anda tanpa perlu membuat janji temu dan tanpa perlu persetujuan. Bernapaslah dalam-dalam dan percayalah pada prosesnya. Efek samping bersifat rahasia. Kebebasan bersifat opsional. Kepatuhan wajib.”
Pengunggah menambahkan takarir:
“Buat masyarakat publik umum, vaksin mRNA TBC dan malaria nya bukan dari suntikkan, tapi dari langit lebih praktis, hemat biaya dan juga waktu, Jadi ga usah heran nanti banyak yang mengalami gejala demam, pilek dan batuk batuk kayak orang bengek, TBC atau ISPA karena anda divaksin langsung secara massal dari langit, Jadi ujicoba vaksin itu cuman kamuflase semata dan untuk kalangan nakes yang diprioritaskan saja, sedangkan masyarakat umum dapat vaksin nya gratis langsung dikirim kan dari langit,”
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: OPM Menyerah ke Pemerintah Indonesia, Ingin Papua Punya Masa Depan Baik
Fakta
Ternyata, informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Dari penelusuran tim cek fakta Kompas.com, narasi itu merupakan teori konspirasi chemtrail.
Menurut Profesor David Keith dari Universitas Harvard, chemtrail adalah teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.
Para penganut teori konspirasi ini menyebut keberadaan chemtrail dapat dibuktikan dengan adanya jejak putih di langit yang muncul usai pesawat terbang melintas.
Mereka meyakini jejak putih itu mengandung bahan kimia beracun yang digunakan untuk berbagai kepentingan.
Sejumlah pakar penerbangan telah membantah klaim yang menyebut jejak putih yang muncul di langit usai pesawat melintas adalah chemtrail.
TNI AU mengatakan jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
Kesimpulan
Narasi tersebut merupakan teori konspirasi yang tidak mendasar. Unggahan berisi klaim “vaksin mRNA, TBC, dan malaria disebarkan lewat udara” merupakan konten palsu. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Dunia Tetapkan Status Bencana Internasional untuk Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Prabowo Setop Penerimaan CPNS 2026, Anggarannya Dialihkan untuk Lunasi Bayar Utang Kereta Cepat
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum