SBY Minta Pemerintah Tepati Janji soal Vaksinasi COVID-19 Gratis untuk Warga


Presiden Keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/HO-Instagram @aniyudhoyono
MerahPutih.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada pemerintah agar menepati janji-janji terkait penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Salah satunya, yaitu janji memberikan layanan vaksinasi COVID-19 gratis bagi seluruh masyarakat yang jadi target penerima vaksin.
Baca Juga
"Kalau tidak, misalnya karena salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri," kata SBY dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1).
Ia mengatakan, penyediaan layanan vaksinasi COVID-19 gratis tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar. SBY berharap pemerintah merencanakannya dengan baik, mengingat kondisi keuangan negara saat ini terbatas akibat dampak pandemi.
Menurut SBY, pemerintah juga tidak bisa lagi mengandalkan utang. Karena utang yang kian menggunung akan menambah beban ekonomi yang
SBY berpendapat, dampaknya akan sangat buruk jika pemerintah tidak mampu mengelola keuangan dengan baik dan sampai ingkar janji. Menurut Presiden ke-6 RI itu, masyarakat bisa panik, marah, dan kehilangan harapan.
"Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," kata SBY.

Sementara itu, terkait jenis vaksin COVID-19 yang akan diberikan untuk publik, SBY mengingatkan dua faktor penting yang harus dipenuhi. Dua faktor itu adalah keamanan dan efikasi vaksin.
"Yang penting, penjelasan pemerintah kepada masyarakat harus gamblang, transparan dan dapat dimengerti dengan baik," kata SBY.
Ia mengatakan, pemerintah tidak boleh gagal melaksanakan vaksinasi. Sebab, pelaksanaan vaksinasi dinilai jadi jalan bagi Indonesia untuk segera mengakhiri pandemi.
Di samping itu, menurut SBY, pemerintah tentu harus menyiapkan anggaran yang cukup besar. Apalagi Presiden Jokowi sudah menjanjikan vaksin ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.
SBY pun mengingatkan keuangan negara dan ruang fiskal yang ada sungguh terbatas. Tentu negara tak bisa terus-menerus berutang karena utang yang kian menggunung akan menambah beban ekonomi yang kini bebannya sudah sangat berat.
"Point saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati," jelas dia.
SBY memahami tak mudah dalam menjalankan program vaksinasi ini. Misalnya faktor geografi, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
Juga dari segi demografi, mengingat penduduk Indonesia tersebar di berbagai pelosok tanah air dan sebagian daripadanya sulit dijangkau.
Di sisi lain, keadaan dan kesiapan infrastruktur kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk faktor transportasi, penyimpanan dan distribusi vaksin serta elemen logistik yang lain.
"Kapan berbagai jenis vaksin yang dipesan pemerintah datang di Indonesia, sesuai kesanggupan penjualnya, juga harus menjadi bagian dari perencanaan yang realistik," jelas ayah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ini. (Knu)
Baca Juga
Pengiriman Vaksin COVID-19 Buat Negara Miskin Segera Dimulai
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus

SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang

Situasi Perang Israel - Iran Makin Berbahaya, SBY Sebut Hanya 5 Orang Ini yang Bisa Menghentikan
