Elon Musk Minta Genjot Produksi Minyak

Senin, 07 Maret 2022 - Muchammad Yani

CEO Tesla, Elon Musk menyerukan saatnya menaikan produksi minyak. Hal itu bertujuan untuk mengatasi kurangnya pasokan akibat peperangan yang terjadi di Ukraina.

"Benci untuk mengatakannya, tetapi kita perlu segera meningkatkan produksi minyak & gas. Saat yang luar biasa menuntut tindakan yang luar biasa," kata Musk melalui cuitannya di Twitter, dikutip dari Antara, Senin (7/3).

Baca juga:

Will Smith dan Michael B. Jordan akan Beraksi di Sekuel 'I Am Legend'

Musk mengatakan kondisi akibat konflik Ukraina-Rusia berdampak buruk bagi Tesla. Namun solusi energi berkelanjutan tak bisa bereaksi instan untuk menutupi ekspor minyak dan gas Rusia yang terhenti.

Elon Musk meminta untuk menggenjok produksi minyak. (Foto: Pixabay/generatorpowerproducts)
Elon Musk meminta untuk menggenjok produksi minyak. (Foto: Pixabay/generatorpowerproducts)

Ia juga meminta Eropa harus mulai kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak aktif dan meningkatkan output daya yang sudah ada. "Ini *penting* bagi keamanan nasional dan internasional," kata Musk menggarisbawahi rentannya krisis energi akibat konflik antarnegara.

"Bagi mereka yang (secara keliru) menganggap ini sebagai risiko radiasi, pilih lokasi yang menurut kamu paling buruk. Saya akan bepergian ke sana & makan makanan lokal (dan muncul) di TV," tuturnya.

Baca juga:

Elon Musk Bagikan Tips Sukses Untuk Anak Muda

"Saya melakukan ini di Jepang bertahun-tahun yang lalu, tak lama setelah Fukushima. Risiko radiasi jauh, jauh lebih rendah daripada yang diyakini kebanyakan orang," terangnya.

Musk menegaskan bahwa nuklir jauh lebih baik untuk pemanasan global daripada membakar hidrokarbon untuk energi.

Elon Musk menilai perang Rusia-Ukraina memengaruhi pasukan minyak. (Foto: Pixabay/Tumisu)
Elon Musk menilai perang Rusia-Ukraina memengaruhi pasukan minyak. (Foto: Pixabay/Tumisu)

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 pada Kamis pekan lalu (3/3) sebelum berbalik arah karena pasar terbebani oleh gangguan pasokan dari Rusia dan kemungkinan kesepakatan nuklir Iran.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan minyak AS, diperdagangkan pada 116,57 dolar per barel, harga terakhir terlihat pada 22 September 2008. Patokan internasional minyak mentah Brent mencapai 119,84 dolar, level tertinggi sejak Mei 2012. (Yni)

Baca juga:

Elon Musk Tidak ada Mobil Otonom di 'Cyberpunk 2077'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan