Elektabilitas Prabowo Mentok, Kubu Jokowi Duga Rakyat Jengah dengan Ucapannya

Kamis, 04 April 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tak kunjung bisa menyamai atau bahkan menyalip mereka.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menduga rendahnya elektabilitas paslon nomor dua itu karena banyak ucapan mereka yang membuat pemilih jengah sehingga membuat rakyat tidak simpatik.

"Ketika Prabowo katakan saya lebih dari TNI itu juga membuat arus balik dukungan. Ketika beliau di tengah publik di tengah sorotan kamera membentak orang itu jadi arus balik bahwa pemimpin tak boleh emosi," ujar Hasto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/4).

Padahal, segala cara sudah dilakukan oleh kubu 02 seperti menggulirkan isu miring soal pemerintah.

"Kalau kita lihat dari seluruh tren termasuk dari survei Kompas, selama 6 bulan mereka hanya mampu naik 4 persen. Dan semua cara sudah dilakukan," kata Hasto.

hasto
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto. (Foto: merahputih.com/Fadli)

Hasto mengatakan politik tidak bisa diisi dengan intimidasi. Dia menyebut intimidasi hanya akan membuat rakyat berbalik arah dukungannya.

"Kami percaya bahwa politik itu berisi hal yang baik bagi negara. Ketika politik diisi dengan ancaman dan intimidasi. Apalagi tertawa pun dilarang. Maka, ini akan berbalik arah," urai Hasto.

Hasto berpesan pada semua pihak agar tidak menyebarkan hoax pada proses pemilu. Dia juga menyinggung wacana people power yang digaungkan Amien Rais yang disebutnya inkonstitusional.

"Jangan korbankan pemilu sebagai perang hoax dan fitnah. Jangan korbankan pemilu karena ambisi kekuasaan dengan people power. Itu inkonstitusional," sebutnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan