Ekosistem Pembiayaan Terintegrasi Dorong UMKM Naik Kelas

Rabu, 24 Agustus 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Di tahun 2022, pemerintah kembali melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dianggarkan sebesar Rp 455,62 triliun untuk 3 klaster utama yakni Penanganan Kesehatan, Perlindungan Masyarakat, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi.

Dalam klaster PEN ini terdapat program dukungan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap pelaku UMKM yang merupakan motor penggerak bagi perekonomian.

Baca Juga:

Kemendag dan Pemprov Dukung Digitalisasi UMKM di Pasar Rakyat

Di setiap periode krisis, UMKM menjadi penopang dan mampu bertahan serta dapat pulih dengan cepat. Selain itu, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,51 persen dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai kisaran 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Dengan demikian, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pengembangan UMKM merupakan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita harus terus mendorong agar lapangan pekerjaan bisa ditingkatkan dan produktivitas juga meningkat. Tentunya ini menjadi peran civitas akademika di Universitas Airlangga," ungkap Airlangga, Rabu (24/8).

Pemerintah telah memberikan dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM. Bagi UMKM yang membutuhkan modal usaha, Pemerintah memberikan bantuan langsung tunai dalam bentuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan Bantuan Tunai PKL dan Warung. Pelaku UMKM yang membutuhkan up-skilling dan re-skilling difasilitasi dengan program Kartu Prakerja.

Baca Juga:

Digitalisasi UMKM, Sandiaga Uno Apresiasi On Boarding OK OCE di Bhinneka.com

Pelaku UMKM pemula yang membutuhkan pembiayaan skala ultra-mikro dapat mengakses kredit Mekaar, Kredit UMi (Ultra Mikro) ataupun Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro.

Pemerintah juga menetapkan plafon KUR tahun 2022 sebesar Rp 373,17 triliun, dengan memberikan kebijakan relaksasi dan tambahan subsidi bunga/marjin KUR sampai dengan akhir tahun ini sehingga para debitur hanya menanggung bunga KUR sebesar 3 persen.

"Diharapkan, ekosistem pembiayaan yang terintegrasi, mulai dari program bantuan sosial sampai pembiayaan komersial lembaga keuangan, dapat mendorong lebih banyak UMKM yang naik kelas," tutur Airlangga. (Asp)

Baca Juga:

BCA UMKM Fest 2022 Hadirkan Beragam Brand Lokal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan