DKI Surati Kemendikbud Ristek Tanyakan Data 25 Klaster PTM di Jakarta

Jumat, 24 September 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mendapatkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ihwal terkait 25 klaster dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat PPKM.

"Makanya dinkes sudah bersurat minta data dari kemendikbud terkait adanya kemungkinan klaster di sekolah," papar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Jakarta, Jumat (24/9).

Baca Juga:

Bantah Laporan Kemendikbud Ristek, Disdik DKI Hanya Temukan 1 Klaster PTM

Orang nomor dua di DKI ini meyakini, proses pembelajaran di 610 sekolah tersebut melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat disiplin dan bertanggung jawab.

"Jadi kami akan cek kebenaran daripada data info dari kemendikbud kita akan mintakan," urainya.

Penyemprotan disinfektan di salah satu kelas SMA Negeri 46 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/8/2021). ANTARA/Sihol Hasugian

Kendati demikian, Pemprov DKI kemungkinan akan tetap menambah jumlah sekolah yang ikut dalam PTM terbatas. Dalam keterangan Disdik DKI penambahan sekolah total jadi 1.500 sekolah dimulai pada 27 September 2021 pekan depan.

"Insyalah tetap jalan," ungkap mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu.

Baca Juga:

Ditemukan Klaster Sekolah di Jateng, Gibran Tetap Lanjutkan PTM

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) melaporkan ada temuan 25 klaster COVID-19 di Jakarta dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Dari 25 klaster tersebut, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan klaster PTM terbanyak, yakni 8 klaster. Sedangkan Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 Klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster di Jakarta Pusat. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan