Diskon Tarif Listrik Dinilai Bakal Rangsang Pertumbuhan di Sektor Pangan Hingga Kesehatan
Senin, 23 Desember 2024 -
Merahputih.com - Pemerintah yang memberikan potongan tarif listrik sebesar 50 persen bagi 97 persen pelanggan rumah tangga pada Januari dan Februari 2025. Hal itu memungkinkan keluarga-keluarga prasejahtera dan sejahtera bisa mengalokasikan dana mereka untuk kebutuhan lain yang lebih mendasar atau produktif.
Dengan menghemat biaya listrik, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan. Dengan daya beli yang lebih tinggi, masyarakat berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok, hal ini akan merangsang pertumbuhan sektor-sektor penting seperti pangan, sandang, dan kesehatan.
Baca juga:
Cara Mendapatkan Diskon 50 Persen Tarif Listrik Januari-Februari 2025
Selain itu, peningkatan daya beli bagi pemulihan ekonomi, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan pilar penting perekonomian Indonesia.
"UMKM yang merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi ini akan mengalami peningkatan permintaan, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, Senin (23/12).
Selain itu, menurut dia masyarakat dengan daya beli yang lebih tinggi juga dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang.
Baca juga:
PPN 12 Persen, Diskon Listrik Bikin Tambahan Anggaran Kompensasi ke PLN
Dia menegaskan kebijakan diskon listrik ini tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga dapat menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang saling mendukung di berbagai sektor.
"Tentunya dengan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional," ujarnya.