Disinggung Basmi Radikalisme, Menag: Enggak Tiba-Tiba Ngantemin Orang

Jumat, 25 Oktober 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi angkat bicara soal langkah pemberantasan radikalisme di Indonesia.

Purnawirawan jenderal TNI dan lulusan Akademi Militer 1970 itu menyampaikan pemberantasan radikalisme tetap akan melalui tahapan-tahapan yang terukur.

“Sudah bolak-balik saya katakan itu, semua ada tahap-tahapnya, enggak tiba-tiba ngantemin orang. Enggak gitu lah ya,” kata Fachrul Razi di kantornya, Jumat (25/10).

Baca Juga

'Naik Kelas' Jadi Menteri, Tito Belum Lapor Kekayaan ke KPK Sejak 2016

Fachrul Razi menyangkal anggapan bahwa pelantikan dirinya mendapatkan penolakan dari para Kiai. Ia juga menilai penujukannya sebagai menteri agama tak ditolak oleh ormas Islam seperti Muhammadiyah, maupun pihak Nahdhatul Ulama (NU) yang biasanya mengisi jabatan tersebut.

“Jangan kalian berprasangka jelek dengan omongan orang. Masa iya beliau-beliau (kiai) menolak,” ujar Fachrul Razi

Menag juga mengatakan dirinya punya tujuan yang sama dengan organisasi seperti Muhammadiyah dan NU. Misinya yaitu membina umat dan membangun bangsa. “Kami punya misi yang sama dengan NU dan Muhammadiyah, yaitu membina umat, membangun bangsa,” ucap Fachrul Razi.

Suasana pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin Periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10). ANTARA/Bayu Prasetyo
Suasana pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin Periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10). ANTARA/Bayu Prasetyo

Ia pun tak menutup mata bahwa saat ini masih ada pihak yang mempertanyakan perihal pengangkatannya sebagai menteri agama.

Hal ini dianggap wajar saja terjadi, mengingat pria kelahiran Banda Aceh 72 tahun yang lalu ini, tidak memiliki latar belakang pendidikan pesantren ataupun keagamaan sebagaimana pada umumnya menteri-menteri agama sebelumnya.

“Pasti enggak (menolak) lah jadi jangan membesar-besarkan. Tapi kalau bertanya, mempertanyakan (pengangkatan sebagai Menag) ya bisa saja,” imbuhnya.

Baca Juga
Tugas Baru Jenderal Tito di Kabinet Jokowi Bersihkan ASN Radikal?

Menag pun berharap, ke depan dapat terus berkoordinasi dengan seluruh ormas-ormas keagamaan yang ada guna menjaga dan membangun toleransi kehidupan beragama di Indonesia.

“Saya pun kalau ada apa-apa nanti pasti koordinasi ke NU dan Muhammadiyah. Begitu juga dengan organisasi-organisasi Katolik. Protestan, Hindu, Budha, Konghucu,” tuturnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan