Dirut PAM Jaya Bilang 32 Persen Warga DKI Masih Eksploitasi Air Tanah

Rabu, 23 Maret 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Direktur Utama PAM Jaya, Syamsul Bachri Yusuf berbicara soal eksploitasi air tanah yang masih terjadi di DKI Jakarta. Syamsul menjelaskan fenomena ini karena baru 68 persen warga ibu kota yang menerima akses perpipaan air bersih.

"Maknanya apa? Maknanya, 32 persen warga DKI Jakarta ini masih menggunakan air tanah dan masih mengeksploitasi air tanah untuk kehidupannya sehari-hari," kata Syamsul saat peringatan Hari Air Dunia 2022 di Danau Cincin, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/3).

Baca Juga

Pemprov DKI Nurut Rekomendasi Kejaksaan dan KPK, Pam Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja

Syamsul menuturkan, Gubernur Anies Baswedan memerintahkan PAM Jaya untuk bisa memenuhi cakupan pelayanan air perpipaan secara menyeluruh atau 100 persen warga Jakarta pada tahun 2030.

Pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan PAM Jaya, ucap Syamsul, adalah pemenuhan 11 ribu pasokan liter air per detik dan tambahan 4.200 kiloeter pipa yang harus disambungkan dari rumah ke rumah.

"Per hari ini ada 11 ribu liter per detik air yang diambil dari tanah oleh warga Jakarta untuk kebutuhannya sehari-hari. Sehingga, untuk mengatasi hal ini, kita perlu membangun sistem perpipaan yang baik," papar Syamsul.

Baca Juga

PAM Jaya Didesak Hentikan Kerja Sama dengan Palyja

Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Afan Adriansyah mengatakan, pemenuhan cakupan pelayanan air perpipaan 100 persen di Jakarta ini ialah demi menekan penurunan muka tanah.

Terlebih kondisi tersebut sempat disorot oleh Presiden Amerika Joe Biden. Biden mengungkapkan Jakarta terancam tenggelam pada tahun 2030.

Karenanya, selain pemenuhan cakupan pelayanan air bersih yang dilakukan pemerintah, Afan juga meminta masyarakat Jakarta untuk tak lagi menggunakan air tanah dan beralih pada air perpipaan.

Pasalnya, ucap dia, upaya pencegahan penurunan muka tanah tidak semata menjadi tugas pemerintah, namun kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat Jakarta untuk mewujudkanya.

"Mulai beralih ke air minum perpipaan dan peduli dengan sistem pembuangan yang berdampak pada kelestarian lingkungan menjadi contoh nyata untuk samasama mewujudkan Jakarta bebas tenggelam," pungkas Afan. (Asp)

Baca Juga

Pam Jaya Gandeng Kejati DKI Akhiri Perjanjian Swastanisasi Air Bersih

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan