Solo Pastikan Tidak Ada ASN Dapat Bantuan Bansos dari Kemensos
Minggu, 21 November 2021 -
MerahPutih.com - Kementerian Sosial tengah melakukan pemutakhiran kemiskinan di Indonesia. Dari proses pemutakhiran data itu terungkap 31.624 aparatur sipil negara (ASN) yang menerima bantuan pemerintah berupa bantuan sosial.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tamso memastikan, untuk di Solo tidak ada temuan ASN dapat bansos. Kalau di Solo untuk pendataan penerima bansos lebih selektif. "Tidak ada teman itu (ASN terima Bansos)," ujarnya, Sabtu (20/11).
Baca Juga:
Pemkot Jakpus Bantah Risma Soal ASN di Menteng Terima Bansos
Ia mengatakan, validasi penerima bansos terus dilakukan perbaikan. Hal itu dilakukan karena ada warga penerima bansos sudah meninggal.
"Warga penerima bansos sudah meninggal paling kerap ditemukan petugas. Kita data lagi supaya bansos tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, ada enam kota di Jateng yakni Solo (Surakarta), Magelang, Salatiga, Semarang, Pekalongan, dan Tegal yang persentase kemiskinan tinggi. Persentase penduduk miskin Solo tahun 2020 berdasarkan data tersebut dilaporkan 9,03 persen.
Persentase tersebut merujuk jumlah penduduk miskin dikomparasikan dengan jumlah penduduk Solo pada tahun yang sama. Angka persentase penduduk miskin merujuk hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan BPS pada Maret 2021.
Dari survei yang sama diketahui jumlah penduduk miskin Solo sebanyak 47.030 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan jumlah penduduk miskin Solo pada 2019 sebanyak 45.180 orang dengan angka persentase kemiskinan 8,70 persen.

Jumlah maupun persentase angka kemiskinan Solo berdasarkan data BPS itu berbeda dibandingkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Solo Nomor 401/124.2 Tahun 2020 tentang Data Penduduk Miskin Solo Tahun 2020. Berdasarkan data itu jumlah penduduk miskin kota ini hanya 39.063 orang atau 13.431 KK, merujuk data Dinsos.
Anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro meminta, agar serius dalam menangani kemiskinan di Solo. Hal ini sangat penting karena banyak warga secara ekonomi terkena terdampak COVID-19. "Ini jadi PR (Pekerjaan Rumah) Pemkot Solo untuk menurunkan angka kemiskinan. Program pemulihan ekonomi harus digencarkan lagi," tutupnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Janji Sanksi ASN Penerima Bansos, Tjahjo Butuh Risma Setor Dulu Data Lengkap