Di Tengah Momok Virus Corona, Taj Mahal Tingkatkan Jumlah Pengunjung
Kamis, 31 Desember 2020 -
SEMENJAK pandemi virus Corona, berbagai destinasi terkenal di dunia mengatur jumlah pengunjung. Beberapa diantaranya bahkan diminta untuk tutup sementara dan dibuka sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir penyebaran virus.
Pengaturan jumlah pengunjung juga dilakukan monumen Taj Mahal di India. Semenjak dibuka kembali pada bulan September, pihak pengelola hanya diperbolehkan menerima pengunjung maksimal 10.000 per hari.
Baca juga:
Kini, India mulai menambahkan kapasitas pengunjung menjadi 15.000 per hari. Meskipun ada peringatan dari otoritas kesehatan jika kerumunan di tempat wisata dapat meningkatkan kasus virus Corona.
"Batas naik menjadi 15.000 tiket per hari jadi setiap turis bisa dapat tiket dan mengagumi monumen," kata arkeolog pemerintah Vasant Kumar Swarnkar dikutip dari Reuters, Kamis (31/12).

Sayangnya, diberitakan juga pada hari Rabu, ribuan turis mengabaikan perintah pencegahan penyebaran virus seperti tidak memakai masker, berbondong-bondong mendatangi monumen marmer putih hingga berkerumun di sekitar loket karcis. Banyak pula keluarga yang berjalan-jalan di taman sekeliling Taj Mahal.
Sebenarnya pejabat kesehatan federal telah memperingatkan kalau kepadatan berlebihan di tempat wisata bisa menyebabkan lonjakan lain dari kasus virus COVID-19. Bahkan dikhawatirkan timbul varian baru dari Inggris yang meluas karena telah terdeteksi di India.
Saat ini India tercatat sebagai negara dengan kasus virus Corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan hampir 148.500 orang meninggal akibat virus tersebut. Namun, kini kasusnya telah mencapai titik terendah dalam enam bulan setelah mencapai puncaknya sekitar 98.000 pada bulan September. (Yni)
Baca juga: