Despacito Kian Populer di Riau, KPID Meradang

Sabtu, 19 Agustus 2017 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kepri resmi melarang lagu Despacito lantaran liriknya terkait pornografi. Namun kontrasnya lagu tersebut makin digemari dan populer di semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.

Ketua KPID Provinsi Kepulauan Riau Azwardi, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (19/8), mengatakan sudah melarang pemutaran lagu Despacito di lembaga-lembaga penyiaran, namun lagu itu banyak diakses masyarakat melalui internet.

"Ini persoalan nyata yang dihadapi. Kami tidak memiliki wewenang untuk mengawasi, menegur dan merekomendasikan untuk menghentikan penyiaran lagu melalui fasilitas internet," ujarnya.

Pantauan Antara, di ibu kota Kepri, Tanjungpinang, lagu itu kerap diputar anak-anak. Selain sudah menghapalnya, mereka juga menirukan tarian dalam lagu itu. Anak-anak tersebut juga mengetahui arti dari sejumlah lirik pada lagu berbahasa Spanyol tersebut.

Azwardi mengatakan penyiaran lagu Despacito melalui fasilitas internet perlu ditangani serius oleh pemerintah. Musik pada lagu itu memang enak didengar, tetapi lirik lagunya, porno.

"Pemerintah yang memiliki wewenang mengawasinya secara intensif agar lagu itu tidak memberi pengaruh negatif kepada anak-anak dan remaja," katanya.

Ia mengemukakan radio di Bintan belum lama ini mendapat teguran lisan karena menyiarkan lagu tersebut.

"Saya berharap tidak ada lembaga penyiaran di Indonesia yang menyiarkan lagu yang bernuansa pornografi tersebut," ujarnya.

Terkait permasalahan itu, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Kepri, Faisal mengatakan peran keluarga dan pihak sekolah sangat besar dalam melindungi anak-anak dari lagu Despacito. Lirik lagu yang menceritakan tentang persenggamaan itu tidak layak didengar oleh masyarakat, apalagi anak-anak dan remaja. Lagu ini dikhawatirkan merusak pikiran dan sikap anak-anak dan remaja.

"Sekarang mungkin belum masuk ke lingkungan sekolah, tetapi perlu diwaspadai oleh pihak sekolah," katanya.

Di Kepri, kata Faisal kasus pelecehan seksual dengan pelaku anak-anak dan remaja meningkat pada tahun ini. Pelaku dan korban masih berusia remaja dan anak-anak.

"Ini sangat mengkhawatirkan, harus dicegah oleh seluruh elemen masyarakat," pungkasnya.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan