Deddy Sitorus Dituntut Tanggung Jawab Buktikan Jokowi Kirim Utusan ke PDIP

Rabu, 19 Maret 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - 'Perang dingin' antara kubu PDIP dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus berlanjut. Terbaru, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menyatakan Jokowi pernah mengirim utusan agar jangan dipecat dari partai serta meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dicopot.

Namun, Jokowi langsung membantah pernyataan petinggi PDIP itu. Presiden ke-7 RI itu langsung balik menantang Deddy Sitorus untuk mengungkap siapa sosok utusan yang dimaksud.

Tudingan Deddy Sitorus memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Publik pun turut bersuara meminta Deddy Sitorus menunjukkan bukti yang jelas, jangan asal menuduh untuk menggiring opini negatif demi kepentingan alat politik.

Baca juga:

Bantah Tudingan Kirim Utusan agar Tidak Dipecat PDIP, Jokowi: Saya Diam, tetapi Ada Batasnya

"Deddy Sitorus tunjukkan siapa yang memberi instruksi itu dan siapa yang diperintahkan untuk menyampaikan pesan itu, Jangan hanya membuat fitnah yang merugikan banyak pihak, terutama pihak dari bapak mantan presiden jokowi," kata Ketua Umum (Ketum) PASBATA David Febrian, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3).

Menurut dia, Deddy Sitorus wajib mempertanggungjawabkan klaim tuduhannya agar jangan sampai menjadi alat politik yang ujungnya hanya untuk memecah belah atau merusak stabilitas politik Indonesia. "Jangan hanya berbicara kosong alias omon-omon. Jangan biasakan menggiring opini publik untuk kepentingan tertentu," imbuh David.

Lebih jauh, David menegaskan tuntutannya kepada politikus PDIP itu bukan sebatas untuk membela Jokowi. Menurut dia, tindakan Deddy Sitorus bisa memicu adu domba yang menggangu stabilitas politik.

Baca juga:

PDIP Ungkap Ada Utusan yang Minta Hasto Mundur dari Sekjen dan Jangan Pecat Jokowi

Padahal, lanjut dia, saat ini Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berserta seluruh kabinet sedang bekerja dengan keras mewujudkan era baru bagi Indonesia, Untuk itu, PASBATA menyerukan agar segala bentuk fitnah dan manipulasi dihentikan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami siap melawan, bukan hanya untuk membela Presiden ke-7 Jokowi, tapi juga untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di antara rakyat Indonesia,” tandas Ketum PASBATA itu.

Untuk diketahui, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus baru-baru ini mengatakan ada utusan Jokowi yang menemui jajaran PDIP untuk mengintervensi kebijakan partai pada Desember 2024 lalu. Dia mengklaim baru mengungkapkan fakta itu saat ini karena meyakini jika kasus yang menyeret Hasto di KPK merupakan bentuk politisasi hukum.

Baca juga:

Kubu Hasto Ungkit 'Serangan Jokowi' Jelang Penentuan Nasib Gugatan Praperadilan

"Sekitar tanggal 14 Desember, ada utusan yang menemui kami, yang memberi tahu bahwa Sekjen harus mundur lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDI Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” katanya, di kantor DPP PDIP, Rabu (12/3) pekan lalu

Namun, Jokowi langsung menepis isu itu dengan menegaskan tidak memiliki kepentingan untuk mengirim utusan, apalagi meminta agar dirinya tidak dipecat dari PDIP. "Enggak ada (permintaan seperti itu), apa iya? Harusnya disebutkan siapa (utusannya) gitu loh biar jelas," katanya di Solo, baru-baru ini.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku selama diam dengan berbagai tudingan yang ditujukan terhadapnya, tetapi kesabarannya atas batasnya. “Saya itu sudah diam loh ya. Difitnah saya diam. Dicela saya diam. Dijelekkan saya diam. Dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus loh, tapi ada batasnya ya," tandasnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan