Deddy Sitorus Dituntut Tanggung Jawab Buktikan Jokowi Kirim Utusan ke PDIP

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 19 Maret 2025
Deddy Sitorus Dituntut Tanggung Jawab Buktikan Jokowi Kirim Utusan ke PDIP

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - 'Perang dingin' antara kubu PDIP dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus berlanjut. Terbaru, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menyatakan Jokowi pernah mengirim utusan agar jangan dipecat dari partai serta meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dicopot.

Namun, Jokowi langsung membantah pernyataan petinggi PDIP itu. Presiden ke-7 RI itu langsung balik menantang Deddy Sitorus untuk mengungkap siapa sosok utusan yang dimaksud.

Tudingan Deddy Sitorus memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Publik pun turut bersuara meminta Deddy Sitorus menunjukkan bukti yang jelas, jangan asal menuduh untuk menggiring opini negatif demi kepentingan alat politik.

Baca juga:

Bantah Tudingan Kirim Utusan agar Tidak Dipecat PDIP, Jokowi: Saya Diam, tetapi Ada Batasnya

"Deddy Sitorus tunjukkan siapa yang memberi instruksi itu dan siapa yang diperintahkan untuk menyampaikan pesan itu, Jangan hanya membuat fitnah yang merugikan banyak pihak, terutama pihak dari bapak mantan presiden jokowi," kata Ketua Umum (Ketum) PASBATA David Febrian, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3).

Menurut dia, Deddy Sitorus wajib mempertanggungjawabkan klaim tuduhannya agar jangan sampai menjadi alat politik yang ujungnya hanya untuk memecah belah atau merusak stabilitas politik Indonesia. "Jangan hanya berbicara kosong alias omon-omon. Jangan biasakan menggiring opini publik untuk kepentingan tertentu," imbuh David.

Lebih jauh, David menegaskan tuntutannya kepada politikus PDIP itu bukan sebatas untuk membela Jokowi. Menurut dia, tindakan Deddy Sitorus bisa memicu adu domba yang menggangu stabilitas politik.

Baca juga:

PDIP Ungkap Ada Utusan yang Minta Hasto Mundur dari Sekjen dan Jangan Pecat Jokowi

Padahal, lanjut dia, saat ini Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berserta seluruh kabinet sedang bekerja dengan keras mewujudkan era baru bagi Indonesia, Untuk itu, PASBATA menyerukan agar segala bentuk fitnah dan manipulasi dihentikan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami siap melawan, bukan hanya untuk membela Presiden ke-7 Jokowi, tapi juga untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di antara rakyat Indonesia,” tandas Ketum PASBATA itu.

Untuk diketahui, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus baru-baru ini mengatakan ada utusan Jokowi yang menemui jajaran PDIP untuk mengintervensi kebijakan partai pada Desember 2024 lalu. Dia mengklaim baru mengungkapkan fakta itu saat ini karena meyakini jika kasus yang menyeret Hasto di KPK merupakan bentuk politisasi hukum.

Baca juga:

Kubu Hasto Ungkit 'Serangan Jokowi' Jelang Penentuan Nasib Gugatan Praperadilan

"Sekitar tanggal 14 Desember, ada utusan yang menemui kami, yang memberi tahu bahwa Sekjen harus mundur lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDI Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” katanya, di kantor DPP PDIP, Rabu (12/3) pekan lalu

Namun, Jokowi langsung menepis isu itu dengan menegaskan tidak memiliki kepentingan untuk mengirim utusan, apalagi meminta agar dirinya tidak dipecat dari PDIP. "Enggak ada (permintaan seperti itu), apa iya? Harusnya disebutkan siapa (utusannya) gitu loh biar jelas," katanya di Solo, baru-baru ini.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku selama diam dengan berbagai tudingan yang ditujukan terhadapnya, tetapi kesabarannya atas batasnya. “Saya itu sudah diam loh ya. Difitnah saya diam. Dicela saya diam. Dijelekkan saya diam. Dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus loh, tapi ada batasnya ya," tandasnya. (*)

#Jokowi #PDIP #DPP PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Mantan Menteri Koperasi ini menegaskan kebijakan membuat kereta cepat Whoosh sudah dilakukan dan proyek tersebut sudah berguna untuk masyarakat.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Indonesia
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Budi Arie menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat (24/10). Ia mengatakan, hanya mengirim undangan hadir ke Kongres Projo.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Jokowi menyampaikan doa untuk Prabowo yang memasuki usia ke-74.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Perlu perbaikan di level pelaksana kebijakan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Bagikan