Dana Reses DPR Capai Rp 994 Miliar

Senin, 08 Desember 2014 - Raden Yusuf Nayamenggala

>MerahPutih Politik - Pengamat politik anggaran Uchok Sky Khadafi mengatakan  dana reses untuk anggota DPR RI terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Uchok menjelaskan pada tahun 2012, anggaran reses DPR  dalam bentuk "rangka penyerapan aspirasi DPR" sebesar Rp.539.481.045.000, dan pada tahun 2013 sebesar Rp.678.431.305.000. Jadi, alokasi anggaran reses kenaikan dari tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp.138.950.260.000.

"Sedangkan alokasi anggaran reses pada tahun 2014 sebesar Rp.994.904.572.000," kata Uchok dalam siaran pers kepada redaksi, Senin (8/12).

Lebih lanjut penggiat demokrasi yang tergabung dalam Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menambahkan dari tahun 2013 ke 2014, ada kenaikan anggaran reses sebesar Rp.316.471.267.000, atau kenaikan alokasi anggaran dari tahun 2013 ke 2014 cukup tinggi dan mahal, sebanyak 44 persen atau sebesar Rp316.4 milyar. Sedangkan kenaikan alokasi anggaran reses dari tahun 2012 ke 2013, hanya sebesar Rp.138.9 milyar.

Kemudian, bila disimulasikan, alokasi anggaran reses sebesar Rp.994.9 milyar dibagi sebanyak 560 orang anggota dewan, maka setiap orang akan menerima sebanyak Rp.1,7 milyar pertahun.

"Dan, setiap tahun ada 11 reses, maka setiap reses atau berkunjung ke dapil masing-masing, maka anggota dewan akan membawa uang kegiatan reses sebesar Rp.161.510.158 juta pergiatan," tambah Uchok menegaskan.

Untuk saat ini, Tinggi dan mahal biaya reses ini hanya akan menambah mubajir anggaran pajak rakyat  ini. Dikatakan mubazir karena, tujuan dan fungsi reses itu sudah mandul.

Sebab  kegiatan para wakil rakyat  juga membosankan konstituen, dan  dewan tidak bisa membawa aspirasi rakyat ke tingkat nasional, lantaran bagimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat. Terlebih saat ini DPR tengah dilanda kemelut berkepanjangan.

"Akan lebih baik disediakan oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla  sebuah "Ring Tinjau" saja di DPR  agar "pertarungan berantem" ini, tidak liar, dapat ditonton oleh seluruh rakyat, dan pemerintah Jokowi juga puas adu dombanya," pungkas Uchok. 

>Foto : dpr.go.id 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan