Dagang Cilok, Pria Ini Kantongi Omzet Rp45 Juta per Bulan

Jumat, 13 Mei 2016 - Zulfikar Sy

MerahPutih kuliner- Sebagian besar masyarakat mungkin masih menganggap berdagang jajanan tidak menghasilkan banyak rupiah. Pasalnya, jajanan belum dijadikan kebutuhan utama. Apalagi, risiko makanannya yang terbilang cepat basi, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi pedagangnya.

Namun, tidak demikian halnya bagi pedagang cilok yang satu ini. Syahrul (40) merupakan pedagang Cilok Gajahan, di kawasan Gajahan, Alun-Alun Selatan, Kota Yogyakarta.

"Omzet saya per hari paling sedikit Rp1,5 juta. Harga ciloknya cuma Rp250 perak. Tapi biasanya sih pembeli paling sedikit Rp1.000 untuk empat biji," kata Syahrul saat berbincang dengan merahputih.com, di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, Kamis (12/5).

Dalam satu bulan, artinya Syahrul mampu mengantongi omzet Rp45 juta. Meski begitu, ia enggan membeberkan pendapatan bersihnya dari bisnis yang ia geluti sejak 8 tahun lalu ini.

Syahrul pedagang cilok gajahan Yogyakarta (Foto: Fredy WP)

Syahrul menjelaskan, ia bisa menghabiskan 30 kilogram tepung tapioka dalam sehari. "Proses pembuatan tepung sebanyak itu ya pakai mesin. Dulu sih, cuma 5 kilogram sehari, dan diolahnya manual, gak pakai mesin," paparnya.

Selain membuka lapak di kawasan Gajahan, Syahrul juga membuka lapak dagangan cilok di rumahnya. Tepatnya di Kampung Kadipaten Kulon KP 1, Nomor 270, RT 16/RW O2, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta. "Di rumah istri yang jualan, yang di Gajahan saya," katanya. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Jenang Lempuyangan, Disukai Soeharto dan Sejumlah Pejabat Negara
  2. 5 Tempat Kuliner Yogyakarta dalam Film AADC 2
  3. Ini Dia Tempat Nongkrong Nuansa Jawa di Yogyakarta
  4. Tempat-tempat Ngopi Asyik di Yogyakarta
  5. Wedang Uwuh Minuman Tradisional Asli Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan