Dagang Cilok, Pria Ini Kantongi Omzet Rp45 Juta per Bulan


Cilok Gajahan (Foto: Fredy WP)
MerahPutih kuliner- Sebagian besar masyarakat mungkin masih menganggap berdagang jajanan tidak menghasilkan banyak rupiah. Pasalnya, jajanan belum dijadikan kebutuhan utama. Apalagi, risiko makanannya yang terbilang cepat basi, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi pedagangnya.
Namun, tidak demikian halnya bagi pedagang cilok yang satu ini. Syahrul (40) merupakan pedagang Cilok Gajahan, di kawasan Gajahan, Alun-Alun Selatan, Kota Yogyakarta.
"Omzet saya per hari paling sedikit Rp1,5 juta. Harga ciloknya cuma Rp250 perak. Tapi biasanya sih pembeli paling sedikit Rp1.000 untuk empat biji," kata Syahrul saat berbincang dengan merahputih.com, di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, Kamis (12/5).
Dalam satu bulan, artinya Syahrul mampu mengantongi omzet Rp45 juta. Meski begitu, ia enggan membeberkan pendapatan bersihnya dari bisnis yang ia geluti sejak 8 tahun lalu ini.
Syahrul pedagang cilok gajahan Yogyakarta (Foto: Fredy WP)
Syahrul menjelaskan, ia bisa menghabiskan 30 kilogram tepung tapioka dalam sehari. "Proses pembuatan tepung sebanyak itu ya pakai mesin. Dulu sih, cuma 5 kilogram sehari, dan diolahnya manual, gak pakai mesin," paparnya.
Selain membuka lapak di kawasan Gajahan, Syahrul juga membuka lapak dagangan cilok di rumahnya. Tepatnya di Kampung Kadipaten Kulon KP 1, Nomor 270, RT 16/RW O2, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta. "Di rumah istri yang jualan, yang di Gajahan saya," katanya. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
