Cegah Radikalisme, Seluruh Komponen Bangsa Diminta Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Senin, 05 September 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius meyakini jaringan teroris di Indonesia masih ada dan terus berkembang. Untuk itu, masyarakat wajib mewaspadai keberadaan teroris serta gerak-geriknya.

“Sekarang teroris beraksi dalam kelompok kecil. Masyarakat harus terus waspada. Apalagi saat ini menjadikan seseorang sebagai pelaku teror tidak perlu lagi harus pergi untuk mengenyam pendidikan di Afghanistan atau di tempat lainnya seperti yang dilakukan kelompok teror yang dulu,” ujar Suhardi dalam acara Sarasehan Nasional Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara yang digelar di Gedung Nusantara V, MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). 

Sarasehan tersebut digelar dalam rangka menyambut dan memperingati HUT MPR-RI ke-71. Turut hadir Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs. Budi Waseso, Wakil Ketua bidang Internal Komnas HAM DR. Ansori Sinungan,SH, MH, pengamat intelijen dan terorisme DR. Wawan Hadi Purwanto, SH, MH, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I. Wayan Midhio dan Koorsahli Kapolri Irjen Pol Burhanuddin Andi yang mewakili Kapolri.

Dalam paparannya yang bertema “Meningkatkan Kewaspadaan Guna Mengantisipasi Radikalisme dan Terorisme”, Suhardi mengungkapkan saat ini generasi teroris baru diasah cukup intensif melalui media sosial dengan memanfaatkan internet.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri dan Kapolda Jawa Barat ini menyinggung peristiwa ancaman bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep di Medan beberapa waktu lalu.

“Apalagi sekarang ini kalau mau membaiat seseorang cukup melalui chatting saja. Seperti yang terjadi di Medan kemarin. Pelaku cukup dicuci otaknya melalui dunia maya, tidak perlu harus datang ke yang membaiat,” katanya

Terkait dengan kesadaran bela negara di Indonesia, Kepala BNPT meminta kepada semua pihak harus berperan aktif mempertahankan nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan, maupun ancaman terhadap negara yang bersifat nyata untuk mencegah paham radikal tersebut.  

empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pondasi yang mempersatukan bangsa ini. 

“Karena kalau tidak dijaga bisa dapat merusak empat pilar itu tadi. Itu dia yang dimaksud dengan korelasi bela negara yang penting ini. Artinya ada kemampuan dari kita untuk memfilter semua nilai-nilai itu. Yang baik kita ambil, yang buruk kita tinggalkan,” pungkasnya.

BACA JUGA:

  1. Idul Adha Persatukan Umat dari Berbagai Perbedaan
  2. Kepala BNPT Temui Pengurus MUI Bahas Penanggulangan Terorisme
  3. Pancasila dan Kearifan Lokal Dinilai Efektif Cegah Terorisme
  4. Kepala BNPT Ajak 17 K/L Sinergi Tangani Terorisme
  5. BNPT dan Komnas HAM Tandatangani MoU Pencegahan Terorisme

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan