Cecah Depik, Ikan Kering yang Dimasak dalam Abu Panas

CECAH depik merupakan salah satu olahan ikan depik endemik dari Danau Laut Tawar di Dataran Tinggi Gayo, Aceh. Ikan depik (Rasbora tawarensis) mungil mirip teri. Ikan ini berciri tumbuh kecil dan lonjong, bagian punggung berwarna hitam, bagian perut ikan depik berwarna putih lembut.

Di suku Gayo, ikan depik sangat istimewa dan banyak diolah dalam beragam makanan. Ikan ini selain diambil setiap waktu, juga punya masa panen. Masyarakat Gayo menyebutnya musim depik. Musim depik biasanya mucul pada saat awal musim hujan dan awal musim kemarau.

Salah satu olahan populer ikan depik yaitu cecah depik. Cecah depik sangat unik karena pengolahannya yang jarang digunakan dalam olahan khas lain. Yaitu ikan depik dimasak dalam abu panas atau dalam bahasa lain disembam.

Bahan utama pembuatan cecah depik yaitu ikan depik kering. Pembuatannya pun sangat sederhana yaitu pertama-tama ikan depik kering disembam dalam abu panas. Setelah itu baru dicampur dengan bumbu-bumbu yang tak kalah sederhana.

Meski tergolong makanan sederhana, cecah depik diakui sangat enak. Bumbu-bumbunya terdiri dari bawang merah, cabai merah, daun jeruk nipis, dan gegarang yang khususnya. Nah, bagi kamu yang berada di luar daerah, kamu bisa juga membuat cecah dengan mengganti ikan depik dengan ikan-ikan lain. Terutama ikan-ikan kecil seperti teri atau ikan-ikan tawar lain.

Berikut merahputih.com sajikan resep sederhanan cecah depik seperti dikutip dari Ragam Kuliner Aceh: Nikmat Yang Sulit Dianggap Remeh;

Bahan:

- 300 gr ikan depik kering

Bumbu:

- 10 buah cabai merah

- 6 butir bawang merah

- 1 buah jeruk nipis, diambil daunnya

- 2 ikat gegarang, disiangi

- Garam secukupnya

Cara membuat:

1. Ikan depik disembam dalam abu panas hingga masak

2. Semua bumbu dihaluskan dan dicampur dengan ikan depik. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tuis Masam, Fermentasi Rebung dari Negeri Kopi