Candi Gebang Tempat Pemujaan Umat Hindu Saat Sulit
Rabu, 02 Maret 2016 -
MerahPutih Budaya - Candi Gebang merupakan salah satu candi peninggalan umat Hindu di masa Jawa kuno. Meski tidak ada catatan atau bukti valid tentang waktu pembangunannya, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Hindu Jawa atau sekira 800 masehi.
"Berdasarkan temuan arca lingga, yoni, dan ganesa, Candi Gebang bersifat Hinduistik. Di samping itu, berdasarkan bentuk kaki candi yang mempunyai proporsi tinggi, menunjukkan bahwa Candi Gebang berasal dari periode tua, 730-800 masehi," demikian catatan Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta, seperti dikutip merahputih.com, Selasa (1/3).
Candi Gebang berbentuk bujur sangkar. Ukurannya 5,25 x 5,25 meter, dan tinggi 7,75 meter. Tidak ada susunan batu atau anak tangga menuju dalam candi. Sementara arca ganesha Candi Gebang terletak di sisi sebelah barat candi.
"Di sebelah barat terdapat relung yang diisi arca ganesa yang duduk di atas yoni. Ganesa ini disebut juga wighneswara, yang bertugas menghilangkan segala rintangan," demikian catatan BPCB.
Adanya arca ganesa tersebut, diyakini Candi Gebang merupakan tempat peribadatan umat yang ingin melewati rintangan hidup dengan baik.
Penemuan candi ini berawal manakala seorang petani menemukan arca ganesa saat sedang menggarap lahan, tahun 1936. Selanjutnya, Van Romondt, memugar temuan candi tersebut pada tahun 1937.
Salah satu catatan sejarah menyatakan bahwa Candi Gebang dibangun Wangsa Sanjaya. Pembangunannya memang dilakukan tanpa anak tangga, sehingga diyakini bahwa Candi Gebang tidak untuk dimasuki seperti candi-candi lainnya yang ada di Yogyakarta. (fre)
BACA JUGA: